Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama
Robert/Radar Merauke
Letkol Inf. Heri Krisdianto
MERAUKE- Dandim Kodim 1707/Merauke, Letkol Inf. Heri
Krisdianto meminta kepada seluruh masyarakat yang ada di kota Merauke agar
sama-sama memerangi proxiwar (perang
moderen.red) yang saat ini sudah menjadi ancaman tersendiri bagi keamanan baik
ditingkat nasional maupun daerah.
“Yang perlu kita sikapi saat ini, kita harus bersatu sekarang. Kita sudah hidup di zaman globalisasi. Ancaman proxiwar itu menjadi musuh kita, masalah
sedikit disusupi. Itu yang harus kita waspadai,” kata Letkol Inf. Heri
Krisdianto ketika ditemui media ini baru-baru ini.
Menurutnya, negara Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki
latar belakang yang majemuk. Dan sebagai warga negara maka tentunya setiap
masyarakat punya tanggung jawab untuk menjaga kondisi agar tetap aman. Khususnya untuk warga yang ada di Merauke
untuk tidak melihat perbedaan di jadikan sarana untuk memecah belah persatuan
yang sudah terjalin lama.
Dandim mengatakan, untuk menekan terjadinya tindakan yang
mengacam persatuan dan kesatuan di Kota Merauke, pihaknya selalu melaksanakan
komunikasi sosial terhadap seluruh elemen masyarakat yang ada di kota ini.
“Kami melaksanakan komunikasi sosial atau komsos, komsos kreatif.
Jadi saya tekan kepada anggota kemudian danramil koordinasi dengan pemerintah
daerah dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, bagaimana menyikapi kejadian yang
mengancam persatuan dan kesatuan ini,” katanya.
Dandim mengajak, seluruh masyarakat Merauke agar tidak perlu
mengikuti aksi-aksi atau tindakan melawan negara atau tindakan memecah belah
persatuan yang ada.
“Nggak usahlah kita ikut-ikutan yang lain. Kita ini bhineka
tunggal ika, sudah NKRI harga mati jadi nggak usah diperuncing lagi dengan
masalah-masalah SARA. Kita nggak usah cari perbedaan, kita harus mencari kesamaan
bagaimana untuk membangun bangsa ini,” tegasnya.
Dirinya berharap, agar masyarakat Merauke umumunya selalu
bersama-sama untuk membangun wilayah Merauke ini kearah yang lebih baik. Dengan
mengesampingkan perbedaan yang ada.
“Nggak usah dibikin kotak-kotak lagi,
musuh kita itu sudah bukan dari kita sendiri tapi bagaimana kita itu menyikapi
ancaman-ancaman yang berasal dari luar,” pungkasnya.(roy/nik)
Komentar
Posting Komentar