12 Siswa SMA Satap Wasur Tidak Ikuti UN

MERAUKE-Sebanyak 12 siswa SMA Negeri Satu Atap Terintegrasi 1 Wasur, Merauke tidak mengikuti ujian nasional yang dilaksanakan pada, 10-13 April lalu. Hal tersebut diungkapkan langsung Ketua Panitia Pelaksana Ujian Nasional  SMA Negeri Plus Satu Atap Terintegrasi  Merauke Wahyu Wijayanto Ekosaputro, kepada wartawan, Kamis (13/4).
Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui pasti alasan 12 siswa tersebut tidak mengikuti pelaksanaan ujian nasional. Sehingga pihak sekolah cukup kesulitan untuk mencarikan solusi terhadap belasan siswa tersebut.
“Tidak ada pemberitahuan dari orang tua menyangkut halangan para siswa ini, kalau ada kami langsung mendatangi mereka untuk melaksanakan ujian ditempat mereka,” kata Wahyu.
Dijelaskan, dari data awal yang telah direkap oleh pihak sekolah bahwa tercatat 235 siswa yang siap untuk mengikuti ujian nasional tahun ini. Namun jumlah tersebut ternyata tidak sesuai.
“Memang ada satu siswanya yang berhalangan tetap karena sudah meninggal,” terangnya.
Wahyu berharap, untuk para siswa yang belum ujian nasional ini memiliki peluang untuk mengikuti ujian nasional susulan.
“Kami mengharapkan supaya siswa ini memiliki kemauan untuk menyelesaikan pendidikannya dengan mengikuti ujian nasional ini. Kalau memang berhalangan hadir, seharunya mereka bisa menyampaikan kepada pihak sekolah sehingga kami dari sekolah  bisa mengetahui apa yang menjadi alasan mereka tidak ikuti ujian,” harapnya.
Selain 12 belas siswa yang tidak mengikuti UN, ada juga 4 siswa yang harus melaksanakan UN di luar sekolah. Salah satunya di RSUD Merauke lantaran sakit.
“Satu anak ini karena sedang melahirkan, makanya guru kami langsung mendatangi mereka,” katanya.
Dalam pelayanan  ujian di luar  sekolah untuk siswa yang berhalangan ini kata Wahyu, adalah bentuk kepedulian lembaga pendidikan tersebut terhadap pemenuhan hak-hak mereka. Untuk itu sebagai guru, perlu mengambil kebijakan tersebut agar siswi tersebut tidak menjadi korban atas kesalahannya sendiri.
“Kasihan kalau mereka tidak ikut ujian nasional, makanya kami dari pihak sekolah mengambil keputusan untuk melayani anak-anak ini ditempatnya,” katanya.
Ditambahkan, untuk naskah soal ujian bagi peserta yang mengikuti ujian diluar sekolah tidak  mengalami perbedaan. Hal ini disebabkan  karena pelaksanaan ujian tersebut bersamaan dengan waktu peyelenggaran ujian nasional yang diselenggarakan di sekolah.
“Kami langsung melayani ditempat siswa, sehingga tidak perlu soalnya diubah, karena dilaksanakan pada waktu yang sama,” pungkasnya.(roy/nik)







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama