231 Casis Asal Merauke Siap Bersaing di Polda


Libert/Radar Merauke
Anggota Polres Merauke saat mengecek berkas administrasi casis bintara dan tamtama Polri, Kamis (13/4).

MERAUKE-Sebanyak 231 calon siswa (Casis) bintara dan tamtama Polri asal Kabupaten Merauke siap mengikuti seleksi perekruitmen anggota Polri tahun 2017 di Polda Papua. Sebelum bertolak ke Jayapura (Polda Papua), 231 casis ini terlebih dahulu melakukan pendaftaran awal di Mapolres Merauke. Seluruh berkas administrasi terlebih dahulu dicek sehingga ketika tiba di Polda Papua, tak lagi mengalami kendala administrasi baik berupa SKCK, SKBN, Ijazah, KTP, Akta lahir dan lain sebagainya.
Kapolres Merauke, AKBP Taufik Irpan Awalluddin melalui Kabag SDM Polres Merauke, Kompol Riyanto mengatakan dalam pemeriksaan akhir administrasi para casis  bintara dan tamtama yang memenuhi syarat sebanyak 166 orang casis bintara. Dan 65 casis tamtama.
“Sehingga kalau ditotalkan menjadi 231 orang yang akan mengikuti seleksi penerimaan anggota polri di Polda Papua,” kata Kompol Riyanto usai melakukan pemeriksaan administrasi akhir di Polres Merauke, Kamis (13/4).
Riyanto mengimbau, kepada seluruh casis baik bintara maupun tamtama asal Kabupaten Merauke yang akan bersaing dengan peserta lainnya di Polda Papua harus memperhatikan kedisiplinan diri. Serta kebersamaan casis harus dipupuk terutama dari dalam diri pribadi.
“Mereka ini besok pagi akan berangkat ke Jayapura dengan menggunakan pesawat udara,” ucap Kabag SDM Riyanto.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan terkait penerimaan anggota polri tahun 2017 ini, pihak lebih memprioritaskan anak pedalam.
“Dan untuk kuota penerimaan polri kami berikan 70 persen bagi putra dan putri daerah sedangkan 30 persen kami berikan kepada non Papua,” kata Kapolda Paulus Waterpauw.

Selain itu juga, kapolda mengatakan dalam proses seleksi anggota polri tidak dipungut biaya atau gratis. Dan proses perekrutmen dipastikan berjalan akuntabel, humas, dan transparan.(nik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama