Bupati Janji Selesaikan Persoalan Hak ulayat Rawa Biru

MERAUKE-Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE,MSi menegaskan bahwa Pemda Merauke segera menindak lanjuti dan menuntaskan permintaan dari masyarakat Suku Kaume selaku pemilik hak ulayat sumber air Rawa biru. 
“Sebelum saya mengakiri jabatan sebagai bupati, saya berjanji akan menuntaskan persoalan hak ulayat ini dengan seadil-adilnya,” kata bupati Merauke Frederikus Gebze. SE, M.Si kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan masyarakat pemilik hak ulayat sumber air Rawa Biru di Balai Kampung Rawa Biru, Sabtu (8/4).
Bupati Fredi, mengapresiasi masyarakat pemilik hak ulayat Sumber air Rawa Biru yang telah mendudukkan persoalan ini secara bijak. Menurutnya, proses penyelesaian yang yang sudah ditempuh oleh mayarakat pemilik ulayat sumber air Rawa Biru sangat sesuai dengan norma budaya  dan aturan yang berlaku.
“Saya sebagai bupati sangat mengharapkan kepada seluruh masyarakat pemilik hak ulayat ini, agar tidak terprovokasi dalam menyelesaikan persoalan ini. Mari kita sama-sama menyelesaikan persoalan ini sesuai dengan budaya dan adat kita budaya Marind,” ucapnya.
Menurut Bupati Fredi, sudah sepantas dan sewajarnya masyarakat Kampung Rawa Biru selaku pemilik hak ulayat sumber air Rawa Biru menuntut kompensasi dari penggunaan air tersebut selama ini. Apalagi tuntutan itu tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
“Ini kekayaan alam yang dimliki oleh masyarakat Kampung Rawa Biru, dan selama ini dikelola oleh negara. Sehingga negara juga berkewajiban untuk mensejahterakan masyarakt sesuai dengan amanah undang-undang itu sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) yang berasal dari suku Kanume melayangkan surat perihal pemalangan sumber air Rawa Biru kepada pemerintah Kabupaten Merauke. Suku Kanume  menuntut agar pemerintah segera melakukan pertemuan dengan masyarakat adat Suku Kanume guna membahas persoalan dan tuntutan dari masyarakat Kanume terkait dengan tuntutan ganti rugi penggunaan air Rawa Biru oleh pemerintah selama 70 tahun.(roy/nik)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama