Family Day, Keluarga Narapidana Serbu Lapas Merauke


Sulo/Radar Merauke
Family Day. Keluarga dari warga binaan Lapas Merauke ketika antri  untuk ketemu dengan keluarga mereka yang ada di dalam Lapas Merauke, Kamis (27/4)

MERAUKE-  Sebagai ‘kado’ bagi seluruh  narapidana  maupun tahanan Lapas  Klas IIB Merauke di hari Bhakti  Pemasyarakatan ke-53,  Kalapas Merauke membuka kesempatan  kepada  seluruh keluarga warga binaa Lapas Merauke  untuk bertemu  wargan binaan Lapas Merauke. Family day   ini dibuka mulai  pukuo 10.00-16.00 WIT. 
‘’Untuk pamily day  ini, kami bukan mulai dari pukul  10.00-16.00 WIT,’’ kata Kalapas Merauke Suroto ditemui disela-sela   upacara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 tersebut.  Dari pantauan Radar Merauke, family day ini diserbu  oleh keluarga dari para binaan lembaga pemasyarakatan tersebut. Tapi untuk bisa masuk bertemu dengan keluarganya yang ada di dalam  Lapas, keluarga dari binaan tersebut harus melalui  serangkaian pemeriksaan. Diawali dari pendaftaran, kemudian  penitipan HP  kemudian melalui pemeriksaan detector maupun penggeledahan  pada badan dan pemeriksaan barang bawaan secara detail.
Kalapas menjelaskan, family day ini diberikan untuk     melepas rindu bagi para binaan Lapas Merauke dengan  pihak keluarganya.  ‘’Ini salah satu upaya  mendekatkan diri mereka denagn keluarganya. Hubungan yang selama ini  mungkin retak  diharapkan kekeluargannya bisa tumbuh kembali. Kerinduan dengan anak, orang tua atau suami istri  bisa terobati denagn adanya kegiatan seperti ini,’’ terangnya.
Kalapas menjelaskan, untuk family day ini, pihaknya  tidak menyiapkan  ruang asmara. Karena sampai sekarang ini  aturan tentang itu belum ada.  ‘’Tidak ada bilik asrama itu. Yang kita berikan adalah mempertemukan  mereka dengan masuk  langsung ke dalam Lapas untuk bertemu keluarganya,’’ jelasnya.   

Dikatakan, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pembinaan dalam rangka mencengah pelarian dengan mendekatkan dengan keluarganya. (ulo)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TK Maria Goretti Kunjungi Bandara Mopah

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama