Fatayat NU Gelar Fesival Albarzanji dan Dibaiyah


Sulo/Radar Merauke
Salah satu peserta Albarzanji saat tampil dalam festival Albarzanji dan Dibaiyah yang digelar DPD Fatayat NU,  Minggu (14/4) .

MERAUKE-  DPD Fatayat NU Kabupaten Merauke menggelar  Festival Albarzanji antar ibu-ibu majelis Ta’lim dan Festival Dibaiyah antar remaja masjid di    Gedung LPP RRI Merauke,  Jumat (14/4).
Ketua  DPD Fatayat NU Kabupaten Merauke Een Junaenah kepada wartawan di sela-sela    festival yang berlangsung selama  1 hari tersebut mengungkapkan, kegiatan rutin  yang sudah 7 tahun berturut-turut digelar ini dalam rangka    Harlah (hari lahir)  Fatayat NU tahun 2017.
‘’Untuk Dibaiyah , sudah 7 tahun berturut-turut kami gelar. Tapi di tahun 2017 ini, kami buat strategi baru dimana  Albarzanji kami khususkan untuk ibu-ibu majelis ta’lim. Sedangkan Dibaiyah kita khususkan bagi remaja masjid,’’ kata  Een Junaenah.   Dikatakan,  untuk festival Albarzanji diikuti 20 ibu-ibu majelis ta’lim sementara  untuk festival Dibaiyah diikuti 7 peserta. 
Dikatakan, festival ini merupakan program rutin sekaligus  unggulan dari Fatayat NU. Sebab, Dibaiyah dan    Albarzanji  ini hanya dikumandangkan warga Nahdiyiin  saja.
‘’Sehingga ini menjadi  kebanggan kami selaku pimpinan fatayat NU di Kabupaten Merauke bisa melaksanakan lomba Dibaiyah ini secara berturut -turut selama 7 tahun,’’ terangnya.  
Een Junaenah menjelaskan, tahun 2017 ini    merupakan Harlah Fatayat NU ke-67 dimana puncak kegiatannya akan digelar pada 1 Mei  2017 di Masjid Kampung Semangga. 
‘’Tujuan lomba Albarzanji  dan Dibaiyah ini adalah untuk menjalin ukuwah  Islamiyah sesama majelis ta’lim dan remaja masjid dan juga untuk meningkatkan rasa cintanya kita kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Sebab, dengan   Albarzanji dan Dibaiyah berarti kita memperbanyak salawat kepada Nabi besar Muhammad SAW,’’ katanya.
Dijelaskan,  pihaknya  mengelar festival Albarzanji untuk menunjukan seninya. ‘’Kita mencoba mengunggah   seni melantunkan  bacaan seni dalam Albarzanji ini. Karena orang-orang bilang Albarzanji ini lebih sulit karena lagunya  sedikit. Sedangkan Dibaiyah lebih banyak  dicintai karena banyak syairnya  yang harus dikumandangkan. Jadi   ini juga sekaligus melestarikan Albarzanji,’’ terangnya.
Ditambahkan,  untuk festival Albarzanji ini akan  diberikan  piala bergilir  yang rencananya akan diserahkan bupati Merauke. ‘’Dengan adanya piala bergilir itu akan memotivasi kami  selaku pimpinan cabang Fatayat NU untuk terus melestarikan budaya  Islam terutama seni warga Nahdiyiin  dalam Albarzanji,’’ pungkasnya. (ulo)   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama