Hengky Ndiken Nahkodai DPD PAN


Robert Radar Merauke
Ketua DPW Partai PAN yang diwakili oleh wakil Sekretaris DPW PAN Provinsi Papua Ahmad Litiloly saat menyerahkan SK kemimpinan PAN kepada Ketua DPD PAN Kabupaten Merauke Hendrikus Hengky Ndiken A.Md di Sekretariat DPD PAN Merauke, Jalan Seringgu, Jumat (21/4)

Berjanji Akan Memperjuangkan Kepentingan Masyarakat

MERAUKE- Hengky Ndiken akhirnya resmi menahkodai Partai  PAN Kabupaten Merauke. Pengesahan tersebut ditandai dengan ditandatanganinya pakta integritas dan serah terima SK dari DPW Partai PAN Papua kepada Hengky Ndiken di Sekretariat DPD PAN Merauke, Jumat (21/4).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Merauke Hendrikus Hengky Ndiken mengatakan, situasi dan kondisi kehidupan masyarakat di Kabupaten Merauke saat ini sangat memperihatinkan. Dikatakan, dirinya telah memilih partai PAN karena menurutnya Partai PAN sangat tepat dengan prinsipnya. Dimana partai ini merupakan partai reformasi dan selalu memperjuangkan nasib dan hak masyarakat
“Saya datang ke partai PAN bukan untuk cari kerja. Saya datang ke partai PAN bukan untuk cari uang. Tapi saya memilih partai ini untuk membawa amanah dari masyarakat Merauke,” kata Hendrikus Hengky Ndiken.
Menurutnya, persoalan dan jeritan masyarakat saat ini seolah diabaikan dan cenderung tidak dihiraukan oleh pemerintah. Hanya ada satu cara agar kondisi itu segera berakhir.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, mari kita bersama-sama untuk membangun negeri ini. tidak ada yang lebih berkuasa selain masyarakat. Masyarakatlah yang punya hak sepenuhnya untuk menentukan nasibnya sendiri,” katanya.
Dirinya mengajak, seluruh kader partai untuk bekerja sama untuk melayani kepentingan masyarakat. “PAN hadir untuk melayani kepentingan masyarakat,” lanjutnya.  
Menurutnya, hampir semua persoalan dan jeritan  yang terjadi di masyarakat saat ini terkesan tidak mampu diaspirasikan oleh dewan selaku wakil rakyat. Diakuinya, sebagai kader partai PAN yang hanya memperoleh satu kursi di DPRD tidak sanggup untuk menggolkan semua harapan dan jeritan dari masyarakat.
“Sekarang PAN boleh bicara banyak, tapi satu kursi saja. Di DPR itu menganut sistem voting, saya boleh teriak mengenai kepentingan rakyat, jeritan rakyat, tapi pada akhirnya keputusan dilakukan pada keputusan voting,” terangnya.
Untuk itu dirinya berharap, agar pada pemilihan wakil rakyat di periode yang akan datang,  PAN harus memiliki lebih dari satu kader partai yang harus duduk sebagai wakil rakyat dikursi dewan.  (roy/ulo) 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama