Kalapas Menunggu Sanksi yang Akan Diberikan ke Petugasnya


Libert/Radar Merauke
Suroto

MERAUKE-Terkait kaburnya warga binaan pemasyarakatan (WBP) bernama Kamilus Yappi yang kabur pada, (18/2) lalu lantaran kelalaian salah seorang petugas, Kalapas Kelas II B Merauke, Suroto mengaku masih menunggu sanksi apa yang diberikan kepada yang bersangkutan.
“Sampai saat ini kami masih menunggu sanksi apa yang diberikan kepada petugas kami ini. Sanksi ini yang berhak memberikan dari pimpinan di Kanwil,” kata Sutoto saat ditemui awak media, Kamis (6/4) kemarin.
Dikatakan, sejauh ini yang bersangkutan sudah diperiksa oleh tim dan hasil pemeriksaanya telah dilaporkan ke pimpinan di kantor wilayah. Sehingga, pihaknya masih menunggu keputusan sanksi yang akan diberikan kepada yang bersangkutan.
“Iya, yang bersangkutan sudah diperiksa oleh pihak kami dan tim dan hasilnya sudah dilaporkan ke pusat,” ucap Suroto.
Suroto membeberkan, sanksi yang akan diterima oleh salah satu petugasnya bisa berupa penurunan pangkat dan penundaan gaji berkala. Sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya.
“Satu petugas saja yang diberikan sanksi karena yang bersangkutan yang menyuru WBP tersebut mengantarkan motor ke rumahnya,” jelasnya.
Ditambahkan, agar tidak mengulangi kejadian serupa pihaknya saat ini melakukan pengawasan yang ketat terhadap seluruh WBP yang melakukan aktifitasnya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kami saat ini lebih selektif dalam urusan ijin keluar masuk WBP. Kami tidak ingin hal serupa kembali terjadi,” pungkasnya.
Perlu diketahui, kaburnya WBP atas nama Kamilus Yappi terjadi pada (18/2) lalu. Saat itu yang bersangkutan bersama 19 rekannya ditunjuk mengikuti karnaval budaya dalam rangka memperingati HUT Kota Merauke yang ke 115. Namun, setelah mengikuti karnaval tersebut salah seorang petugas menyuruh WBP tersebut untuk mengembalikan sepeda motor ke rumahnya. Namun setelah 20 menit kemudian yang bersangkutan tak kunjung kembali.
Menurut informasi terkahir, yang bersangkutan terakhir kali dilihat di daerah Muting.(nik)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama