Lulusan SMK Sebaiknya Langsung Kerja


MERAUKE- Kepala Sekolah Menengah kejuruan Negeri (SMKN) 3 Merauke mengimbau kepada seluruh siswa-siswinya  yang baru menyelesaikan pendidikan di lembaga tersebut sebaiknya tidak lagi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Sangat disayangkan kalau ada lulusan dari SMK ini yang melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi yang pada dasarnya tidak sama dengan jurusannya,” kata Marhten Rummar, S.Pd, M.T  kepada wartawan ketika ditemui, Senin (3/4).
Menurutnya, sejak siswa-siswinya lulus di lembaga tersebut maka pihak sekolah selalu memberikan satu jenis kartu. Kartu tersebut nantinya akan dikembalikan ke sekolah asal apakah siswanya tersebut melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
“Kartu ini merupakan cara kami untuk memantau semua lulusan kami. Dari situ, kami langsung tahu apakah anak ini langsung kerja atau tidak,” katanya.
Dikatakan, dari hasil pantauan dari pihak sekolah selama ini, ternyata masih cukup banyak anak-anak yang tamat dari bangku SMK melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi.
“Yang lebih kami sesalkan ternyata banyak anak-anak ini yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang miliki latar belakang  ilmu yang berbeda dengan jurusan sebelumnya,” ungkap dia.
Lanjut dia, untuk mengurangi timbulnya kondisi tersebut, maka ke depan pihak sekolah akan melakukan wawancara terlebih dulu terhadap semua siswa baru yang akan melanjutkan pendidikan di lembaga tersebut. Sehingga dengan dilakukan kebijakan tersebut, maka setiap siswa yang ingin melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi akan diarahkan untuk menempuh jalur pendidikan umum.
“Kami tidak membatasi. Tapi kami ingin agar apa yang sudah didapatkan di sekolah kejuruan ini bisa langsung diterapkan,” paparnya.
Ditambahkan, untuk lulusan SMKN 3 Merauke saat ini tidak kala saing dengan lulusan dari sekolah-sekolah lain yang ada di wilayah Papua. Sehingga dirinya sangat optimis bahwa SMKN 3 Merauke tetap mendapatkan predikat baik ditengah masyarakat.
“Buktinya kami punya mantan siswa ini perna dipanggil dari perusahan Freeport, perusahan Bio, dan perusahan-perusahaan lain yang sering menggunakan jasa anak-anak kami,” tambahnya. (roy/ulo)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama