Muscab PKB Merauke Diduga Dipolitisasi?


MERAUKE- Penyelenggaraan Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  yang telah dihelat di Hotel Iteze, Kabupaten Merauke Sabtu (22/4) diduga telah dipolitisasi dalam hal penentuan dan keputusan akhir mengenai siapa yang akan duduk pada pucuk pimpinan partai itu di Kabupaten Merauke.
Dari hasil pantauan Radar Merauke pada saat penyelenggaraan Muscab tersebut, sempat terjadi sedikit persoalan antara tim DPP dengan DPAC terkait dengan Surat Keputusan kepengurusan yang telah melewati masa tenggang waktu. Usai melakukan mediasi akhirnya disepakati untuk dilakukan pemilihan oleh 12 DPC yang hadir pada saat itu. Hasilnya suara terbanyak diraih oleh Didik  Ramadhan dengan perolehan suara sebanyak 10 suara.  Sementara satu suara diraih oleh Hj Marotus Solikah yang pada saat ini juga menjadi salah satu anggota dewan dari partai PKB.
‘’ Karena SK sudah mati maka hasil pemilihan ini belum dianggap sah, dan kami akan bawa ke pusat. Kami harapkan siapapun yang terpilih oleh pusat  nanti, maka harus legowo,’’ kata salah seorang pengurus partai dari DPP PKB disela-sela kegiatan Muscab berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, pimpinan pengurus Cabang PKB Merauke Achnan Rosyadi mengatakan, sebelum SK tersebut mendekati masa berlakunya habis, DPC telah melayangkan surat ke DPP pusat meminta untuk segera dilakukan Muscab sebelum masa berlaku SK DPC Mati.
‘’Kami selaku pengurus DPC PKB Merauke telah mengirim surat jauh-jauh hari sebelum SK  kami mati, tujuannya untuk memintaDPP PKB agar bisa melaksanakan Musyawarah Cabang DPC PKB Merauke pada bulan Januari tahun 2016,’’ ungkapnya dengan nada kecewa.
Dikatakan, meskipun surat itu dilayangkan jauh sebelum masa berlaku SKnya habis, namun DPP  tidak menindaklanjuti isi surat dari DPC PKB Merauke.
“Sekarang yang salah siapa, kami menuruti saja apa yang sudah diputuskan oleh DPP, tapi yang kami takutkan PAC selaku pemilik basis suara untuk PKB ini kecewa,’’ ungkapnya.
Diharapkan, apapun yang telah diputuskan oleh 10 PAC PKB yang mempercayakan Didik  Ramadhan sebagai pimpinan DPAC PKB Merauke semestinya dituruti saja. Sebab itu bisa berdampak buruk pada perkembangan Partai PKB kedepan.
‘’Suara mereka itu adalah murni. Mereka yang tahu kira-kira siapa yang pantas untuk menjadi pimpinan partai ini ke depan,’’ terangnya.
Sementara itu, salah seorang anggota PAC PKB mengaku kecewa dengan keputusan DPP  yang tidak lagi menghargai keputusan hasil pemilihan yang memenangkan Didik  Ramadhan sebagai pimpinan DPC PKB Merauke.
‘’Kami cukup kecewa dengan keputusan partai, kalau dilihat dari cara-cara seperti yang sudah dilakukan waktu Muscab kemarin, kami pastikan penyelenggaaannya dipolitisasi,’’ katanya. (roy/ulo) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama