Pemerintah Pusat Bangun Infrastruktur Pendidikan di Korowai


MERAUKE-  Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan RI akhirnya memberikan perhatian kepada masyarakat yang ada di Kombai dan Korowai, Kabupaten Boven Digoel dengan membangun infrastruktur pendidikan yang ada di  wilayah tersebut.
Direktur Silpa Papua Lestari, Kristian Ari, S.Hut, ketika   ditemui beberapa waktu lalu mengungkapkan  pembangunan  infrastruktur pendidikan di Kombai dan Korowai tersebut setelah pihaknya bersama dengan Bupati Boven Digoel  Benediktus Tambonop, S.STP,  dan Kepsek SMP-SMA Satap Wasur Sergius Womsiwor melakukan pertemuan langsung dengan Menteri Pendidikan RI di Jakarta. 
‘’Mereka memberikan perhatian penuh untuk membangun insfrastruktur pendidikan di sana setelah kita sampaikan kondisi pendidikan yang ada di daerah tersebut,’’ kata   Kristian Ari. 
Dikatakan, infrastruktur  pendidikan yang dibangun tersebut berupa sarana dan prasarana sekolah termasuk dengan asramanya mulai dari SD, SMP dan SMA.   ‘’Mulai tahun ini, infrastruktur pendidikan di sana dibangun,’’ terangnya.
Sementara soal kurikulum yang akan digunakan, menurut Kristian Ari, nantinya akan menggunakan kurikulum berbasis adat. Artinya, ada   pendidikan khusus yang menyangkut karakter masyarakat setempat kemudian pendidikan dengan bahasa daerah setempat, pendidikan tentang hal ulayat dan life skill.
Selama ini, jelas Kristian Ari, pihaknya juga  berupaya memberikan perhatian terhadap pendidikan  yang ada di Kombai dan Korowai. Namun perhatian yang diberikan tersebut masih sangat terbatas dikarenakan  anggaran yang masih  sangat terbatas. ‘’Upaya kita selama ini adalah bagaimana anak-anak   yang ada di Kombai dan Korowai tersebut bisa baca, tulis dan menghitung,’’   katanya. Namun dengan dibangunnya infrastruktur pendidikan di Kombai dan Korowai tersebut diharapkan keterbelakangan pendidikan yang dialami masyarakat selama ini  di Kombai dan Korowai tersebut bisa segera teratasi. Terutama yang harus diperhatikan adalah tenaga  pendidik atau gurunya.  
‘’Untuk tenaga pendidikannya harus diberikan perhatian khusus sehingga bisa bneta tinggal ditempat tugas. Karena  Kombai dan Korowai memang masih sangat terisolir selama  ini,’’ katanya.

Dikatakan , selama ini dari pihak gereja juga sudah berkarya dan memberikan perhatian di daerah tersebut. Namun belum secara  optimal dikarenakan  daerahnya masih terisolasi. (ulo) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama