Pemerintah Selalu Membuka Diri


Robert/Radar Merauke
Sularso, SE

MERAUKE-Wakil Bupati Merauke, Sularso SE mengatakan untuk mengatasi setiap persoalan hak ulayat dan tuntutan masyarakat pemilik ulayat, pemerintah daerah selalu siap membuka diri. “Asalkan yang merasa memiliki hak ulayat pada wilayah tertentu itu harus punya etika dan cara yang baik. Sehingga kami selaku pemerintah daerah bisa duduk bersama untuk mencarikan solusi yang baik pula,” kata Wabup Sularso, SE, menanggapi maraknya tuntutan ganti rugi hak ulayat belakangan ini  kepada wartawan usai mengikuti kegiatan persemian salah satu otlet BNI Papua Merauke, di kompleks Pasar Wamanggu, Selasa (11/4) kemarin.
Dirinya berharap, agar pihak pemilik hak ulayat selalu mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan atau pribadi. Dengan begitu semua persoalan yang ada pasti akan menemui solusi dengan tidak mengorbankan banyak pihak.
“Kami selaku pemerintah berharap kepada masyarakat juga agar selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” ujarnya singkat.
Menurutnya, pemilik hak ulayat adalah hal yang berkaitan dengan marga. Sehingga proses penyelesaian persoalan yang menyangkut marga ini lebih bersifat budaya dan adat yang dimiliiki.
“Kalau penghargaan buat adat silakan, nanti kita akan duduk sama-sama. Palang memalang itu bukan solusi. Bukan zamannya lagi, sekarang kita ingin membangun saja,” imbunya.
Ditambahkan, tidak ada persoalan yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan baik. Sepanjang niat masyarakat baik maka dengan sendirinya pemerintah juga akan menyambut hal itu dengan hati dan tangan terbuka.

“Nanti kami pemerintah daerah bantu memfasilitasi. Kami pemerintah daerah ingin mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, termasuk bagaimana mengupayakan, mengkonsolidasikan, sehingga ini semua  bisa berjalan dengan baik tanpa merugikan pihak pemerintah maupun pemilik hak ulayat,” pungkasnya.(roy/nik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama