Polda Prioritaskan Anak Pedalaman


Libert/Radar Merauke
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw berbincang-bincang dengan Bupati Merauke, Frederikus Gebze di Swissbelhotel, Rabu (5/4) malam.

MERAUKE-Berhubung saat ini Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Kepolisian Daerah (Polda) di seluruh wilayah Indonesia sedang membuka pendaftaran perekrutmen anggota polisi tahun anggaran 2017. Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengeluarkan beberapa kebijakan yaiut affirmative action pada perekruitmen polri lebih memprioritaskan anak-anak pedalaman.
“Untuk penerimaan polisi tahun anggaran 2017 ini, kami Polda Papua mengeluarkan affirmative action dengan lebih memperioritaskan anak-anak pedalaman dalam perekruitem anggota polisi,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw di sela-sela silahturami dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan Forkompinda Pemkab Merauke, Rabu (5/4) malam.
Dijelaskan, dalam penerimaan anggota polisi tahun anggaran 2017 ini Polda Papua memberikan kuota bagi anak asli Papua sebanyak 70 persen, dan sisanya 30 persen bagi anak-anak non Papua.
“Dengan begini kami berharap anak-anak Marind juga dapat terlibat langsung dalam pendaftaran anggota polisi,” harap Kapolda Papua.
Kapolda pun menambahkan, dalam proses perekruitmen anggota polisi peserta atau pendaftar sama sekali tidak di patok biaya alias gratis. Sehingga apabila ada yang oknum-oknum yang tak bertanggung jawab masyarakat diminta untuk segera melaporkan ke pihaknya.
Sebelumnya, Bupati Frederikus Gebze meminta kepada Kapolda Papua untuk memberikan ruang bagi anak-anak asli Marind yang ingin menjadi anggota polisi. Meskipun bupati menyadari untuk menjadi seorang anggota polisi ada beberapa faktor yang menjadi patokan seperti akademik, kesehatan, dan keterampilan lainnya.
“Tetapi biarkanlah itu diatur, diasah, dan disesuaikan dengan kemampuan putra dan putri Marind,” kata Bupati Fredri.(nik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama