Prioritas Mantan Napi, Sekali Kedapatan Mabuk Lagi Dikeluarkan
Sulo/Radar
Merauke
Hengki
Mahuze
Bincang-Bincang
dengan Ketua TKNN Pelabuhan Perikanan
Merauke
Meski baru
dioperasikan secara resmi dalam waktu satu
beberapa hari ini, namun
Pelabuhan Perikanan Merauke sudah memiliki buruh seperti di pelabuhan
umum. Jika di pelabuhan umum disebut Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) maka
di pelabuhan perikanan ini disebut
Tenaga Kerja Non Nelayan (TKNN).
Laporan
Yulius Sulo, Merauke
Ditemui
Radar Merauke, Ketua TKNN Pelabuhan
Perikanan Merauke Hengki Mahuze mengungkapkan, dalam perekrutan anggota dari TKNN, pihaknya mempriotaskan para mantan napi. ‘’Dini kami membina manusia. Karena itu, dalam perekrutan, kami
prioritaskan para mantan napi sebagai anggota. Dengan pembinaan itu, diharapkan
nantinya bisa berguna keluarga dan masyarakat sekitarnya,’’ kata Hengki Mahuze.
Meski
begitu, Hengki mengaku belum menghitung berapa jumlah mantan napi yang sudah
direktur sebagai anggota dari TKNN Pelabuhan Perikanan Merauke tersebut.
Menurut Hengki, pihaknya memprioritaskan para mantan
napi tersebut agar tidak banyak berbuat hal-hal yang negative apalagi berkaitan
dengan kriminalitas.
‘’Kalau dia
sibuk bekerja dan sudah capek saat pulang ke rumahnya, dia tidak akan berpikir
hal-hal yang aneh-aneh lagi. Sehingga
mereka kita prioritaskan,’’ terangnya.
Selain itu, lanjut Hengki Mahuze, adalah anak-anak
yang sudah putus sekolah. Oleh karena itu, sambung dia, pihaknya telah bekerja
sama dengan dengan SMA Satap Wasur Merauke.
‘’Ini swadaya dari kami. Dari kami untuk kami.
Jadi kami prioriotaskan juga untuk
anak-anak putus sekolah ini untuk bisa
bekerja disini,’’ terangnya.
Tak hanya
itu, menurut Hengki Mahuze, pihaknya juga melakukan
pembinaan dibidang olahraga, dimana sudah membentuk salah satu klub
olahraga kaki yang sudah resmi terdaftar
di Persimer Merauke dengan nama Putra Sanang.
‘’Saya salah satu pendirinya,’’ jelasnya.
Selain
itu, lanjut Hengki, pihaknya juga
memiliki klub futsal. ‘’Harapan kami kedepan, mudah-mudahan apa yang kami
impikan bica tercapai dan berjalan dengan baik,’’ harapnya.
Menurut
Hengki Mahuze, membina orang tidak mudah semuda
membalik telapak tangan. Karena manusia memiliki karakter dan keinginan
yang berbeda-beda.
‘’Tapi saya mencoba dengan pengalaman dan dengan hati. Bagaimana
membina mereka agar menjadi orang dengan
baik. Karena kita membina orang ini dengan berbagai karakter,’’ terangnya.
Namun
satu hal yang menjadi pantangan bagi
setiap anggota
TKNN
Pelabuhan Perikanan tersebut. Menurut
Hengki Mahuze, tidak boleh ada yang mabuk. Jika ada yang kedapatan mabuk
maka langsung dikeluarkan dari anggota.
‘’Kedapatan
mabuk satu kali saja maka langsung dicoret keanggotannya. Sanksinya itu,’’
katanya.
Ditambahkan,
mabuk menjadi pantangan besar karena
jika dalam mabuk selain berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya, terhadap
kesehatannya juga dengan mabuk bisa
menjurus ke hal-hal negatif seperti melakukan tindak pidana. ‘’Karena
kita tahu, berbagai tindak pidana yang
terjadi selama ini karena diawali dengan
mabuk-mabukan,’’ pungkasnya. ***
Komentar
Posting Komentar