Bendera Merah Putih Raksasa Dibentangkan


Robert/Radar Merauke
Ketua DPD Merauke fransiskus X. Sirfefa yang didampingi oleh para rider pada saat  pengibaran bendera Merah Putih di Pantai Lampu Satu Merauke, Sabtu (20/5) lalu.

MERAUKE- Ada yang berbeda di Pantai Lampu Satu Merauke, Sabtu (20/5) sore. Di momentum hari Kebangkitan Nasional tersebut, sebuah bendera merah putih raksasa ukuran 20 x 10 meter dibentangkan.   Ya, beberapa komunitas motor yang tergabung dalam Kandara Scooter Club (KSC) itu mencoba membangkitkan kembali semangat nasionalisme yang saat ini seakan mulai  memudar.  
Ketua KSC Slamet Hariadi mengatakan, kegiatan ini merupakan  bentuk deklarasi dan penyampaian niat baik terhadap seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Merauke untuk lebih mengedepankan rasa solidaritas persatuan  dan kesatuan dalam kehidupan setiap hari.
“Ini kegiatan spontanitas dari kami. Karena kami melihat akhir-akhir ini banyak orang yang menyampaikan ujaran provokatif melalui media sosial, tentu ini menjadi satu hal yang bisa memecah belah bangsa ini khususnya persatuan dan kesatuan yang ada di Kabupaten Merauke,” katanya kepada wartawan seusai kegiatan itu berlangsung.
Dikatakan, kegiatan ini diikuti oleh beberapa komunitas sepeda motor dan beberapa komunitas sepatu roda yang ada di Kabupaten Merauke. Ketua DPRD Kabupaten Merauke Fransiskus X. Sirfefa, SIP tampak turut serta dalam kegiatan yang berlangsung di sore hari itu.  
Ditemui disela-sela kegiatan itu, Ketua DPRD Kabupaten Merauke Fransiskus Xaverius Sirfefa mengaku bangga dan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada beberapa komunitas motor yang sudah melakukan kegiatan positif itu.
“Ini luar biasa. Sangat mendidik. Saya ikut ambil bagian karena saya melihat kegiatan seperti ini harus dilakukan saat ini. Karena kita lihat sendiri persatuan dan kesatuan kita mulai terancam,” katanya.
Ia berharap,  kedepan bentuk kegiatan yang positif seperti itu perlu ditingkatkan lagi. Sehingga dengan banyak melakukan kegiatan positif maka akan lebih berguna ketimbang tidak melakukan apa-apa.  (roy/ulo)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama