Berhasil Kelola Lahan, Ratusan Hektar Sawah Siap Panen
Robert/Radar Merauke
Panen padi-Salah satu petani lokal di Kampung Urum saat
mengoperasikan mesin combine untuk
memanen padi, Kamis (11/5) kemarin.
MERAUKE- Saat ini petani lokal tak bisa lagi dipandang
sebelah mata. Hal tersebut dikarenakan petani lokal Kampung Urum mampu berhasil
mengelola lahan sawah seluas 750 hektar hingga panen. Padahal Pemkab Merauke
melalui Dinas Pertanian hanya merekomendasikan lahan seluas 250 hektar.
“Kami tentu sangat bangga dan mengapresiasi kepada
masayarakat lokal, ternyata masyarakat lokal juga telah mampu untuk beradaptasi
dan meninggalkan cara-cara hidup meramu menjadi petani moderen,” kata
Sekretaris Dinas Pertanian, Romanus Sujatmiko dalam sambutannya di kampung Urum Distrik Semangga, Kamis (11/5) kemarin.
Dikatakan, sebagai tanda support atas keberhasilan itu maka pemerintah akan memberikan satu
unit combine dan satu unit traktor
untuk masyarakat di kampung Urum.
“Kami akan sampaikan ke pemerintah tingkat atas melalui
laporan saya. Ini adalah prestasi yang luar biasa dan sangat membanggakan,” ucap
Sujatmiko.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota DPRD Merauke,
Hendrikus Hengky Ndiken yang juga sebagai pembina kelompok petani lokal Kampung
Urum. Hengky mengaku bangga atas keberhasilan itu.
Sebab kata dia, selama ini masyarakat lokal sering dipandang
tidak mampu untuk menggarap lahan pertanian. Apalagi didukung oleh cara bertahan hidup masyarakat lokal yang
sebagian besar masih meramu dan mengandalkan
hasil alam.
“Kalau dulu tanah
ini adalah surga, tapi sekarang tidak lagi seperti itu. Sagu sudah hampir
punah, kelapa di pantai sudah tinggal batang, begitu juga rawa-rawa sudah tidak
lagi menyediakan ikan untuk kita. Apa kita masyarakat lokal ini masih mau hidup
dengan cara seperti itu,” katanya.
Pihaknya berharap, pemerintah daerah juga bisa memberikan
penghargaan dan dorongan kepada masyarakat lokal dengan cara memberdayakan
ekonominya lewat pertanian. Sehingga masyarakat lokal yang dianggap tidak mampu
berkembang ini bisa merubah pola dan cara berpikirnya ke depan.
Hengky juga menambahkan, pihaknya berjanji akan memperluas
garapan lahan sawah untuk berapa kampung lokal. Sebab, tidak ada lagi ruang kerja yang tepat yang pantas diberikan
pemerintah kepada mereka yang berhak atas tanah ini.
“Masih ada dua kampung lokal yang harus saya hidupkan,
satu-satunya cara yang tepat hanya dengan merubah total tata cara bertahan
hidup masa lalu. Mari kita harus merubah, tinggalkan malas dan kebodohan,” pungkasnya.(roy/nik)
Komentar
Posting Komentar