Cegah Korupsi, Jajaran Pemkab Merauke Diberi Sosialisasi


Sulo/Radar Merauke
 Sosialisasi pencengahan korupsi. Dari kanan- Inspektur Kabupaten Merauke Drs Irianto Sabar Gattang, Sekda Drs Daniel Pauta dan Kasi DATUN Kejaksaan Negeri  Merauke A. Luga  Harlianto, SH, M.Hum

  
MERAUKE- Dalam rangka pencegahan korupsi secara dini,  maka apparat dilingkungan Pemkab Merauke diberi sosialisasi tentang pencegahan korupsi, di Gedung Belafiesta Merauk, Jumat (5/5). Sosialisasi ini  diikuti para pejabat pengguna anggaran, bendahara, kuasa penatausahaan keuangan dan , pejabat  pelaksana tehnis kegiatan  dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 
Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Drs Daniel Pauta yang membuka  sosialisasi ini mengugkapkan, sejatinya  materi pencegahan korupsi ini diberikan  langsung dari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun konfirmasi terakhir  jika KPK tidak bisa hadir  pada tanggal tersebut. ‘’Tapi karena sudah kita jadwalkan, sehingga  kita tetap jalan,’’ katanya.
Pihak KPK, lanjut   Daniel Pauta, akan tetap  datang ke Merauke namun pada waktu yang lain. Kedatangan  KPK tersebut nantinya, lanjut  Daniel Pauta sekaligus untuk melihat pengelolaan dana desa  yang bersumber dari APBN  dan dana kampung yang bersumber dari APBD Kabupaten.  
Karena itu, sambung Pauta,  materi sosialisasi disampaikan Inspektorat Kabupaten Merauke Drs Irianto Sabar Gattang tentang gratifikasi. ‘’Karena  gratifikasi itu juga bagian dari  korupsi,’’ jelasnya.
Sementara  pemateri kedua adalah  dari Kasi DATUN Kejaksaan Negeri Merauke A. Luga Harlianto, SH, M.Hum tentang hukum tata usaha.
Pauta menjelaskan, sosialisasi ini dimaksudkan agar para ASN dapat memahami tugas dan fungsinya sebagai  pengguna anggaran.
Sekda Pauta juga  mengajak seluruh ASN yang ada di  lingkup Pemkab Merauke terutama yang menduduki jabatan untuk melaporkan  harta kekayaan nya ke Komisi  Pemberantasan Korupsi (KPK).  ‘’Bukan hanya pejabat tinggi pratama. Karena namanya penyelenggara negara adalah semua yang mempunyai nomor induk  pegawai,’’ pungkasnya. (ulo)   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama