Di RSUD, Dokter Spesialis Lebih Banyak dari Umum


Sulo/Radar Merauke
dr. Nevole Muskita

MERAUKE-  Ini sebuah kabar bagus bagi masyarakat Merauke dibidang pelayanan kesehatan.  Saat ini, jumlah dokter spesialis yang memberikan pelayanan di RSUD Merauke lebih banyak dibandingkan dengan dokter umum.
Direktur RSUD Merauke dr Nevile Muskita mengungkapkan, jumlah dokter   spesialis yang mengabdi di RSUD Merauke sekarang sebanyak 23 orang. Sedangkan untuk dokter umum sebanyak 22  orang. 
‘’Kalau dari sisi jumlah, ya dokter spesialis lebih banyak dari dokter umum. Ini harus disyukuri. Karena mendatangkan satu dokter spesialis saja bukan perkara mudah apalagi untuk seperti daerah Merauke,’’ kata Nevile Muskita, ditemui Radar Merauke,  di GOR HIad Sai Merauke, Rabu (3/5) lalu.    
Menurut dia, hampir semua penyakit dokter ahlinya sudah ada. kecuali  untuk penyakit jantung yang sampai sekarang belum ada. ‘’Ahli  tulang juga sudah ada sekarang di kita. Ya, kecuali  penyakit jantung itu,’’ terangnya.
Dikatakan, dari  23 dokter ahli tersebut untuk satu penyakit ada yang  1-3 orang dokter.  ‘’Tapi rata-rata satu dokter spesialis untuk setiap penyakit,’’ jelasnya.  
 Dijelaskan lebih jauh, dari 23  dokter spesialis tersebut sebagian merupakan dokter  dari luar. Sedangkan lainnya adalah dokter spesialis  kelahiran Merauke.
‘’Ada dokter  kita yang sekolah lagi, sehingga kita minta ke Kementrian kesehatan untuk mengisi dari teman-teman dari luar,’’ ucapnya. Namun lanjut dia, dari 23  dokter spesialis  tersebut 18 diantaranya merupakan dokter spesialis  tetap di Merauke.
Dengan jumlah dokter spesialis  yang cukup memadai didukung dengan peralatan yang secara perlahan  dilengkapi,  maka secara perlahan  rujukan pasien keluar  Merauke dikurangi.

‘’Ya,    kita mulai kurangi pasien rujukan keluar Merauke.Kecuali kalau  penyakit yang diderita seorang pasien tidak bisa ditangani di sini karena dokter  tidak ada dan tidak didukung dengan peralatan. Tapi, kalau dokter spesialisnya ada dan didukung  dengan peralatan medis, maka  hampir sudah kita tangani  di Merauke,’’ pungkasnya. (ulo)   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama