Direct call dan Direct Ekspor Akan Dikembangkan di Merauke


Robert/Radar Merauke
Direktur SDM dan Umum PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)Riman Sulaiman Duyo (tengah)

MERAUKE- Guna mempercepat proses pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Merauke, PT Pelindo IV akan mengembangkan program directcall dan program direct ekspor.
“Kalau saya lihat Merauke ini punya potensi yang sangat bagus untuk pengembangan program ini,” kata Direktur SDM dan Umum PT Pelindo IV,  Riman Sulaiman Duyo ketika ditemui wartawan di Swissbel Hotel, Rabu (24/5) Malam.
Dikatakan, program directcall dan direct ekspor ini merupakan salah satu program yang diberikan pemerintah melalui PT Pelindo khususnya dalam rangka untuk menekan biaya logistik. Dimana selama ini ongkos logistik yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan itu cukup tinggi.
“Pemerintah sudah menginstruksikan bahwa kita harus bisa menekan ongkos logistik. Bagaimana caranya menekan ongkos logistik. Kita tahu bahwa logistik itukan dari produsen sampai dengan barang itu tiba di konsumen, itu semua perjalanan logistik,” ujarnya.
Dijelaskan, kehadiran program ini tentunya harus didukung oleh fasilitas pelabuhan yang memadai. Sebab dengan ketersediaan fasilitas yang memadai maka akan sejalan dengan visi dan misi dari program ini. Artinya, program ini baru bisa dikembangkan jika pembangunan pelebaran pelabuhan bongkar muat Merauke telah selesai dikerjakan.
Menurut dia, dengan adanya directcall dan direct ekspor ini, maka konsumen atau para pedangan tidak lagi kesulitaan dalam memasarkan hasil-hasil produknya, ataupun untuk mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan.

Directcall itu kapalnya yang dari sini langsung mengekspor barang keluar wilayah Indonesai, tanpa harus singgah lagi di beberapa tempat. Ada direct ekspor itu barangnya yang kita tetapkan status ekspor dipelabuhan ini kemudian kita bangun kerjasama dengan kapal-kapal asing yang ingin mengambil secara langsung, misalnya begitu,” pungkasnya.(roy/nik) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama