Distan Akan Datangkan Mesin Combine Besar

Robert/Radar Merauke
Para petani di Distrik Tanah Miring saat berusaha mengeluarkan alat combine mini yang terjebak di dalam lahan sawah akibat lumpur beberapa waktu lalu.

MERAUKE-Untuk mengoptimalkan proses panen padi sawah di Kabupaten Merauke, Dinas Pertanian Kabupaten Merauke telah mengusulkan ke Kementerian Pertanian Pusat untuk mendatangkan combine besar atau mesin panen besar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Edy Santoso, BS.C mengatakan pengadaan mesin combine besar ini sangat diperlukan untuk masyarakat petani di Kabupaten Merauke umumnya. Mengingat mesin combine kecil bantuan kemeterian pertanian sebelumnya tidak bisa dioptimalkan penggunaannya karena tidak dapat dioperasikan pada lahan sawah seperti yang ada di Kabupaten Merauke.
“Ya memang betul alat combine itu sangat tidak cocok untuk difungsikan pada saat panen padi musim rendengan. Alat itu didesain untuk difungsikan pada musim panen gadu saja,” kata Edy Santoso, BS.C kepada radar Merauke, Rabu (17/5) kemarin.
Dijelaskan, secara umum dari dua alat combine yang digunakan petani itu sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun penggunaan alat combine mini di daerah pertanian Merauke sebenarnya tidak cocok. Hal ini disebabkan oleh kondisi lahan sawah di Kabupaten Merauke yang cnderung basah dan berlumpur meskipun sudah diupayakan untuk dikeringkan.
Combine mini bantuan dua tahun yang lalu dari kemeterian pertanian, kami memang menerima. Spesifikasi peralatan seperti itu secara umum sebenarnya, untuk kita gunakan pada musim gadu,” ujarnya.
Ditambahkan, meskipun alat ini sebenarnya hanya dipakai pada lahan pertanian kering, bukan berarti tidak bisa difungsikan. Sebab, jika menggunakan alat itu mala lahan pertanian sawah petani yang akan dikerjakan itu harus benar-benar kering.
“Alat itu bisa juga dipakai pada sawah di Merauke asalkan lahannya benar-benar kering,” pungkasnya.(roy/nik)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama