Gunakan Undian untuk Pembangunan Bergilir


Robert/Radar Merauke
Supriyatno

MERAUKE- Ada hal yang unik terjadi di Kampung Amung Kay, dimana dalam menentukan lokasi pembangunan pengerasan jalan di wilayah tersebut yang bersumber dari alokasi dana kampung (ADK) ditentukan dengan metode undian. Ide ini muncul dari kepala Kampung Amung Kay, Supriyatno.
Ditemui wartawan di kediamannya,  Sabtu (6/5), Supriyatno mengatakan, cara undian itu dilakukan semata-mata untuk menciptakan rasa  keadilan kepada seluruh masyarakat kampung di wilayah itu. Sehingga penentuan lokasi berdasarkan keberuntungan pada saat penarikan undian.
Lebih lanjut dikatakan, sejak adanya alokasi dana kampung yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur kampung. Yyang mana salah satu itemnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur kampung, pihaknya terus bertekat untuk memajukan pembangunan di wilayahnya. Meskipun itu dilaksanakan secara bertahap untuk setiap wilayah RT di kampung itu.
“Dengan dana itu kami sudah membangun beberapa ruas jalan lokal, dan itu kami lakukan secara bertahap untuk seluruh wilayah rukun tetangga (RT). Siapapun yang dapat undian yang lain pasti legowo,” ucapnya.
Menurutnya, dengan menggunakan metode yang sama pihaknya telah berhasil mewujudkan pembangunan berupa pengecoran terhadap beberapa ruas jalan lokal, sejak  2014 hingga tahun anggaran 2016 lalu.
“Kalau saya gunakan kewenangan saya, maka pasti saya utamakan dulu pengecoran ruas jalan di depan rumah saya. Tapi lihat sekarang jalan depan rumah saya belum dikerjakan, karena semua harus menuggu proses yang sama,”  ucapnya.
Dijelaskan, secara keseluruhan jumlah RT di Kampung Anum Kay sebanyak 14 RT. Dari jumlah itu baru empat RT yang sudah mendapatkan jatah untuk pembangunan itu, sisanya masih dalam proses menanti pencairan selanjutnya.

“Yang sudah dibangun jumlahnya ada empat RT,  mulai dari RT 1,3,4,5. Yang sisanya kami akan terus bangun dengan dana berikutnya,” pungkasnya.(roy/nik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama