Kearifan Lokal Marind Harus Diajarkan di Sekolah
MERAUKE-Seiring berkembangnya budaya asing di nusantara ini,
tak terkecuali di Kabupaten Merauke, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Merauke
meminta Pemerintah Merauke melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk
memasukkan kearifan lokal Suku Marind dalam kurikulum pendidikan yang akan
datang.
“Sebenarnya hal ini sudah kami sampaikan sebelumnya langsung
ke bupati, cuma belum ada respon sama sekali,” ungkap wakil ketua I LMA
Merauke, Albert Gebze kepada koran ini, Minggu (7/5) kemarin.
Dikatakan, saat ini kondisi anak muda Merauke sudah mulai
terkikis atau terpengaruh dengan budaya luar. Sehingga dikuatirkan di waktu
yang akan datang kearifan lokal yang menjadi tradisi Suku Marind sudah tidak
lagi dilakukan alias punah.
“Ini sangat disayangkan kalau terjadi hal seperti ini.
Pemerintah melalui dinas terkait dharus segera merespon hal tersebut. Kalau
bisa dimasukkan dalam pelajaran muatan lokal,” ujar Albert.
Menurutnya, kearifan lokal menjadi tanda identitas orang
Merauke. Sehingga identitas tersebut tak boleh hilang terkikis oleh budaya luar
atau asing yang saat ini tengah berkembang pesat di antero Indonesia.
“Kan tidak enak kalau orang yang datang ke Merauke tidak
merasakan suasana Merauke. Untuk itu pemerintah harus segera bertindak cepat,
jangan sampai terlambat,” ucapnya.
Ditambahkan, untuk tenaga pendidiknya pemerintah bisa
mengakomodir para kepala suku yang ada. Sehingga dengan begitu para generasi
muda ini langsung mendapatkan ilmu budaya Marind dari tenaga yang mumpuni.
“Bisa panggil kepala suku untuk mengajar para siswa ini.
Sehingga tidak ada yang keliruh,” pungkasnya.(nik)
Komentar
Posting Komentar