Korem Cetak Sawah Baru 1.000 Hektar di Kurik


MERAUKE- Korem 174/Anim Ti Waninggap pada tahun 2017 ini melakukan cetak sawah 1.000 hektar  di Distrik Kurik-Merauke, Papua. Cetak sawah baru 1.000 hektar ini dilakukan di 3 kampung yakni di Kampung Anum Bob seluas 450 hektar, Jaya Makmur seluas 400 hektar dan Salor Tiga seluas 150 hektar.
 Catak sawah ini merupakan kerja sama yang dilakukan  antara Kementrian Pertanian Republik Indonesia dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dalam rangka ketahanan pangan di Indonesia 3 tahun lalu. Catak sawah ini dimulai  20 Mei lalu. 
‘’Cetak sawahnya sudah   dimulai sejak Sabtu 20 Mei lalu setelah  dilakukan sosialisasi dengan masyarakat di Kampung Jaya Makmur oleh Danrem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan diwakili Kasiter Korem 174/ATW Kolonel Inf. Andi Prihandono,’’ kata  Budi dari Penrem 174/ATW, ditemui Radar Merauke, Sabtu  (27/5).  
  Sementara itu, ketika sosialisasi di Kampung  Jaya Makmur, Distrik Kurik,   Kasiter Korem 174 /ATW Kolonel Inf Andi Prihandono menyampaikan terima kasih kepada warga yang sudah menghadiri sosoalisasi cetak sawah  baru itu. Menurutnya  cetak sawah baru ini dilakukan  karena Merauke termasuk wilayah yang selama ini dijadikan  lumbung pangan nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

       Andi Prihantono menjelaskan,  pertemuan dengan pemilik lahan sawah yang berada di Kampung Anumbob, Kampung Salor Tiga bertujuan untuk mensosialisasikan program tersebut. Karena dalam menjalankan program harus dilakukan dan direncanakan dengan sangat matang supaya tepat sasaran dan dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar, aman dan tidak ada permasalahan dikemudian hari.
‘’Dalam program perluasan cetak sawah tahun 2017 ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi sehingga swasembada pangan akan terwujud,’’ jelasnya.

       Sekadar diketahui, pada tahun 2017 ini Pemerintah  Pusat melalui Menteri Pertanian memberikan kuota kepada Merauke untuk cetak sawah baru seluas 3.000 hektar dalam rangka mewujudkan Merauke sebagai lumbung pangan nasional.  (ulo)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama