KSC Agendakan Pembangunan Tugu Nol


MERAUKE-Setelah sukses membentangkan bendera merah putih berukuran 20x10 meter di Pantai Lampu Satu, Sabtu (20/5). Kandara Scooter Club (KSC) Merauke kembali mengagendakan kegiatan positif lainnya berupa, mendirikan tugu nol kilo meter di wilayah perbatasan Indonesia-PNG tepatnya di Distrik Sota.
Ketua KSC Merauke, Slamet Haryadi mengatakan tujuan pihaknya mendirikan atau membangun tugu nol kilo meter di Distrik Sota untuk memperkenalkan Kabupaten Merauke sebagai kota yang menempati perbatasan timur Indonesia.
“Memang sudah direncanakan untuk mendirikan tugu nol di perbatasan Sota,” katanya kepada Radar Merauke, Senin (22/5) kemarin.
Menurutnya, selama ini sebagian besar orang menganggap  dan lebih mengenal daerah Sabang ketimbang daerah perbatasan yang ada di wilayah timur Indonesia ini.  Sehingga, dengan mendirikan tugu nol di wilayah timur maka masyarakat luas pasti akan mengetahui dimana letak sebenarnya daerah perbatasan bagian timur Indonesia ini.
“Kami akan mendirikan tugu ini setinggi 3,6 meter dan lebarnya dan luas lahan yang kami butuhkan sekitar 15 meter saja,” bebernya.
Untuk mewujudkan niat itu, pihaknya masih melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk sekiranya memperoleh izin terkait rencana itu.
“Cuma sekarang lagi proses izin dan lain-lain kepada pemerintah daerah,” ujarnya.
Dijelaskan, sebelumnya pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemilik wilayah dan pemilik hak ulayat untuk memperoleh izin terkait dengan rencana itu. Pihaknya berharap, agar pemerintah daerah Merauke  bisa memberikan dukungan terkait dengan rencana itu.
“Semalam saya sudah koordinasikan bersama ketua DPRD Merauke, Fransiskus Xeverius Sirfefa untuk ikut melobi agar agenda ini bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Ditambahkan, jika tidak ada halangan maka rencananya tugu ini  akan didirikan sekitar Agustus mendatang. ”Silahkan cek di sekretariat kami, peralatannya sudah kami siapkan,” pungkasnya.(roy/nik)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama