Operasi Patuh Berakhir, 408 Pelanggar Terjaring Tilang

Didominasi Pelajar dan Mahasiswa

MERAUKE-Satuan Lalu Lintas Polres Merauke mencatat, selama pelaksanaan operasi patuh matoa 2017 jumlah yang terjaring tilang sebanyak 408 pelanggar. Dari jumlah tersebut pelanggar didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. “Itu selama 14 kegiatan operasi patuh matoa 2017. Dan didominasi anak sekolah,” kata Kasat Lantas Polres Merauke, AKP Andyka Aer.SIK saat ditemui koran ini di Mapolres Merauke, Rabu (23/5) kemarin.
AKP Andyka Aer membeberkan, dominasi pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat selama operasi patuh matoa 2017 adalah tidak memiliki surat-surat kelengkapan berkendara seperti, SIM dan STNK. Namun untuk rata-ratanya pelanggaran berlapis.
“Jadi, kami kenakan pasal yang paling murah. Misalnya, spion dan STNK kami berikan pasal untuk spion saja. Dan kami sudah gunakan E-Tilang,” ucap Andyka Aer.
Menurutnya, kesadaraan masyarakat Merauke dalam berkendara masih sangat kurang. Itu terbukti dengan jumlah pelanggaran yang mencapai 400 pelanggaran dalam waktu dua minggu pelaksanaan operasi patuh Matoa 2017.
“Ya, menurut saya kesadaran daripada masyarakat Merauke sendiri dalam berkendara masih minim sekali,” ujar Andyka.
Andyka mengimbau, kepada seluruh masyarakat Merauke untuk menjadi pelopor keselamatan dalam berkendara. Dengan cara menggunakan kelengkapan berkendara seperti, helm, spion, weser dan lain sebagainya.

“Kita harus menjadi pelopor keselamatan untuk diri sendiri,” pungkasnya.(nik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama