Organda Bantah Limpahkan Wewenang ke Pihak Lain

MERAUKE- Terkait dengan statement yang dilontarkan oleh kepala operasi Terminal Wamanggu, Gabriel Refra yang menyatakan pungutan yang dilakukannya kepada 20 sopir Merauke-Boven digoel, atas petunjuk langsung dari pihak Organda. Dibantah langsung oleh ketua Organda, Isac Pikarima. Isac Pikarima menegaskan pihaknya tidak pernah menggunakan jasa orang lain dalam mengurus atau meminta uang administrasi dalam mengurus  perubahan plat nomor kendaraan dari  hitam ke kuning sebagai mana yang telah dilakukan selama ini.
"Kalau jumlah sebesar itu yang disebutkan benar. Tapi saya selaku ketua Organda  tidak  pernah minta kepada pegawai terminal untuk urus barang ini," kata Isac kepada wartawan di Kantor Organda Merauke, Rabu (10/5).
Dikatakan, pengajuan untuk mengubah plat nomor kendaraan dari hitam ke kuning itu bisa dilakukan jika persyaratannya ada, seperti  Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang beralamat di Merauke. Dengan persyaratan itu maka proses pengajuan perubahan plat tersebut tidak terlalu memakan waktu yang panjang.
Isac mengungkapkan, saat ini baru ada beberapa mobil Hilux yang sudah melakukan perubahan platnya karena memang sudah memiliki administrasi yang lengkap, berupa STNK dan BPKB Merauke. Rata-rata mobil jenis tersebut berasal dari dealer lokal atau mobil yang dibeli dalam wilayah Papua sehingga mudah dalam pengurusan administrasi surat-surat kendaraanya.
"Mobil Hilux belakangan ini berkembang ada berapa, ada hilux yang diurus langsung dari dealer, kalau hilux yang dari luar itu kita tidak bisa proses karena terkendala dia punya berkas yang tidak lengkap," katanya.
Ditambahkan, hingga saat ini baru ada 10 unit kendaraan Hilux yang sudah ditangani Organda. Artinya jumlah tersebut yang sudah mendapat plat kuning untuk nantinya beroperasi.
"Kendala sebenarnya tidak ada, tapi karena persyaratan yang bikin mereka terkendala," pungkasnya.(roy/nik)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama