Pemerintah Diminta Berdayakan LMA
MERAUKE-Wakil ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten
Merauke, Albert Gebze menyayangkan di era Otonomi Khusus ini, LMA Merauke yang
merupakan reperesentatif masyarakat adat tidak diberdayakan.
“Padahal tiga tunggu ini harus dilibatkan yakni, agama,
pemerintah dan adat harus jalan berdampingan,” kata Albert Gebze saat kepada
koran ini, Senin (8/5) kemarin.
Dijelaskan, salah satu contoh untuk Kabupaten Jayawijaya
pemerintahnya memberikan dana sebesar Rp 3 miliar pertahunnya. Hal tersebut
berbanding terbalik dengan kondisi di Kabupaten Merauke.
“Dewan menganggap itu tidak bisa dijalankan karena tidak ada
regulasi yang mengatur pelaksanaan dana otsus untuk pemberdayaan lembaga adat,”
ucapnya.
Padahal lanjut Albert, secara hukum pemberdayaan terhadap
lembaga adat di era otonomi khusus ini sudah melekat. Sehingga harus dijalankan
atau diberdayakan lembaga adatnya.
“Selain pendidikan dan kesehatan, adat dan budaya juga harus
diberdayakan melalui otsus ini. Intinya, tiga tungku harus jalan bersama-sama.
Pemerintah, adat dan agama itu harus diberdayakan,” tegas Albert.
Untuk itu Albert berharap, di waktu mendatang Pemerintah
Kabupaten Merauke dapat melibatkan dan memberdayakan lembaga masyarakat adat
yang notabanenya adalah reperesentatif daripada masyarakat adat.
“Ini potensi yang harus dilakukan oleh pemerintah. Sehingga
benar-benar otsus itu dapat kami rasakan bukan hanya segelintir orang saja yang
merasakannya,” pungkas Albert.(nik)
Komentar
Posting Komentar