Pemuda Masa Kini Tidak Boleh Kalah Semangat
Sulo/Radar
Merauke
Wakil Bupati
Merauke Sularso, SE, saat menyalami para pejabat yang hadir peringatan hari kebangkitan Nasional tahun 2017 di lapangan pemkab merauke, Senin (22/5)
Kesenjangan
Pembangunan Masih Cukup Tinggi
MERAUKE-
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE,
mengajak pemuda masa ini untuk tidak
kalah semangat dengan pemuda masa lalu
yang telah berjuang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan yang
telah diraih.
‘’Harapan
saya, pemuda jaman sekarang tidak boleh
kalah semangat dengan pejuang-pejuang kita yang adalah para pemuda,’’
kata Sularso, kepada wartawan sesuai
jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, di Lapangan Pemkab
Merauke, Senin (22/5).
Pemuda lanjut Wabup Sularso, harus mengisi
pembangunan di Kabupaten Merauke dengan
lebih giat belajar dan bekerja di bidang masing-masing. ‘’Merea bisa
membuktikan bahwa pemuda punya peran di dalam pembanbunan. Di era
telekomunikasi yang semakin bagus dan mantap,
pemuda tidak boleh kalah. Partisipasi pemuda sangat dibutuhkan dalam
pembangunan khususnya kita di Papua,’’ terangnya.
Sementara itu membacakan sambutan Menteri Komunikasi
dan Informatikan RI, Rudiantara, Wabup
Sularso, menjelaskan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Jusuf
Kalla terus berupaya melakukan pemerataan pembangunan diberbagai sektor, baik
pendidikan, kesehatan , ekonomi, infrastruktur dan bidang lainnya. Upaya ini
dilakukan karena kesenjangan pembangunan di Indonesia masih cukup tinggi.
‘’Pemerataan pembangunan antar wilayah hendak diwujudkan dengan membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah desa dalam rangka NKRI,’’ kata
Menteri Kominfo Rudiantara, pada sambutan tertulisnya dibacakan Wakil Bupati
Merauke Sularso, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Pemkab
Merauke, Senin 22/5).
Menurutnya,
diawal tahun 2017 ini, kendati angkanya membaik disbanding tahun sebelumnya
tapi rasio distribusi pendapatan dan kekayaan penduduk masih sekitar 40
persen. Karena itu, lanjut dia, Presiden
Jokowi meminta aparat penyelenggara
negara bekerja keras menurunkan
kesenjangan tersebut melalui berbagai langkah yang multi dimensi. Masalah pemerataan ini, kata dia tidak hanya
dialami Indonesia, tapi hampir seluruh negara di dunia. Negara maju sekalipun
tak luput dari masalah kesenjangan tersebut. Bahkan beberapa negara mencapai
indek yang lebih tinggi kesenjangan dari yang dialami Indonesia.
‘’Tapi bagi
Indonesia mewujudkan pemerataan yang
berkeadilan sosial juga menjadi
penghormatan terhadap cita-cita para peletak dasar bangunan kebangsaan
yang menginginkan tidak ada jurang yang membatasi penyebaran kesejahteraan bagi penyebaran
penduduk Indonesia,’’ katanya.
Menteri Rudiantara menyebut salah satu
pemerataan yang dilakukan Pemerintahan saat ini adalah di sektor kelistrikan.
Pembangunan kelistrikan, kata dia, dilakukan di 2.500 desa yang belum
mendapat aliran listrik yang sama. Bahkan
‘’Kebijakan
pemerintah dilakukan pada subsidi listrik yang difokuskan pada masyarakat
menengah kebawah. Sehingga bisa dilakukan rekolaksi subsidi listrik pada tahun 2016 sebesar Rp 12 triliun
dialihkan untuk sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur,’’ tambahnya.
(ulo)
Komentar
Posting Komentar