Pemuda Miliki Peran dan Posisi Strategis

Sulo/Radar Merauke
Para pimpinan dan mahasiswa STIA KD mengikuti kuliah umum dari Mantan Ketua HMI Akbar Tandjung di Kampus STIA KD Merauke, Jumat (12/5)

Dari Kuliah Umum Akbar Tandjung di STIA KD

MERAUKE-  Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pusat, Ir. Akbar Tandjung  memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Karya Dharma Merauke,  Jumat (12/5).
Dihadapan ratusan mahasiswa STIA KD Merauke, Akbar Tandjung mengungkapkan, mahasiswa dan pemuda  memiliki peranan dan posisi  yang sangat strategis memperjuangkan kemerdekaan sekaligus penerus atas perjuangan yang dirintis oleh para pendahulu.
‘’Dalam konteks  Indonesia, pejuang-pejuang kemerdekaan itu adalah mereka-mereka  yang pernah ditahan, dipenjara di Merauke khususnya di Boven Digoel. Karena itu, pemuda-pemuda Indonesia yang berasal dari Merauke dan Boven Digoel ini tentunya harus memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi untuk melanjutkan cita-cita yang dirintis dan diperjuangkan bangsa Indonesia terutama mereka yang pernah di tahan di Boven Digoel,’’ katanya 
Menurutnya dalam konteks pemimpin bangsa, pemimpin adalah orang-orang yang memiliki  tanggung jawab cita-cita bangsa dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.   Pada kesempatan tersebut, Akbar Tandjung juga secara runut menyampaikan peran yang dilakukan oleh pemuda mulai dari memperjuangkan kemerdekaan sampai saat sekarang ini. Menurutnya,    peran pemuda itu diawali tahun 1908 sebagai awal kebangkitan nasional dilanjutkan tahun 1928 sebagai kebangkitan pemuda. Dan puncak dari perjuangan itu  dicapai pada 17 Agustus 1945 ketika Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.   Sementara diera reformasi, kata dia,   dimana mahasiswa dan pemuda mempelopori terjadinya perubahan tersebut. ‘’Salah satu karakteristik tokoh pemuda itu adalah menghendaki adanya perubahan-perubahan atau agen perubahan,’’  kata pendiri kelompok Cipayung ini. 
Dikatakan , beberapa reformasi penting yang perlu diketahui oleh pemuda dan mahasiswa  saat ini diantaranya adanya perubahan dan amandemen terhadap UUD 1945  yang sebelumnya tidak pernah terpikir akan terjadi. Dengan adanya amandemen konstitusi  sebanyak 4 kali itu yang dimulai  tahun 1999, 2000, 2001 dan 200, lanjut Akbar Tandjung   telah melahirkan beberapa lembaga negara diantaranya Mahkamah Konstitusi (MK), DPD,  KPK  dan lembaga negara lainnya. Termasuk   sistem pemerintahan yang sebelumnya bersifat sentralistik menjadi desentralisasi dengan sistem otonomi daerah.  

Sementara  itu, dipilihnya  STIA Karya Dharma Merauke sebagai  kuliah umum tersebut karena STIA KD Merauke merupakan perguruan tinggi pertama di Merauke yang  melahirkan dan membentuk  HMI pertama di Kabupaten Merauke.   Kehadiran Akbar Tandjung ke Merauke ini dalam rangka menghadiri pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam  Cabang Merauke 2017-2018. (ulo)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama