Pertanian Target Padi Organik 5.000 Hektar

MERAUKE-  Dinas Pertanian Kabupaten Merauke  menargetkan penanaman dan produksi  padi organik seluas 5.000 hektar pada musim tanam  tahun 2017 ini.  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke Edy Santoso,  mengungkapkan,   pengembangan padi  organik ini sasarannya di kampung-kampung lokal  yang selama ini memang tidak menggunakan pupuk  dan bahan kimia.  ‘’Petani lokal kita selama ini memng tidak menggunakan pukul organik,’’ kata  Edy Santoso.
Seperti di Pulau Kimaam, lanjut Edy Santoso, dari 4 distrik yang ada di pulau tersebut luasan  pertanian padi sudah lebih dari 900 hektar.
‘’Mereka sudah 4 tahun kami rintis   pertanian di Pulau Kimaam tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Sama sekali tidak,’’ terangnya. Selain      di Pulau Kimaam sebagai tempat sasaran dari pengembangan  padi organik  itu, lanjut  Edi Santoso, juga  kampung-kampung lokal lainnya yang selama ini memang tidak menggunakan  bahan kimia dalam pengembangan padi tersebut.
  ‘’Kita rencanakan mulai dari Kondo sampai Tabonji.  Sepanjang pantai ini kita kembangkan untuk petani-petani lokal kota untuk padi organik,’’ katanya. Dia berharap  para petani dapat mengembangkan potensi lokal dengan mengembangkan padi lokal ini. ‘’Tapi kami juga akan usahakan di beberapa wilayah yang selama  ini terisolir dari sawah petani. Dengan begitu, diharapkan tidak cemaran dari padi non organik ke pengembangan padi organik,’’ jelasnya. 

Namun yang lebih penting dari pengembangan padi  organik  ini, jelas Edi Santoso adalah di tahun ini juga pihaknya mengajukan untuk mendapatkan sertifikasi padi organik.  Jika sertifikasi sudah ada maka  padi  organik akan diberikan label beras organik   yang tentunya harga lebih kompetitif dibandingkan dengan beras non organik. (ulo)   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama