Profesi Kebidanan Harus Dijiwai



Sulo/Radar Merauke
Asisten III Setda Merauke Drs Gregorius Tuantana, mewakili Kadis Kesehatan  dan Direktur Akbid Yaleka Maro Merauke ketika memasang Capping Day pada mahasiswa Akbid Yalekan Maro Marauke, Senin (22/5)

MERAUKE- Asisten IIi Setda Kabupaten Merauke Gregorius Tuantana,  mengharapkan 43 mahasiswa kebidanan (Akbid) Yaleka Maro Merauke   untuk menjiwai profesi yang akan   dijalaninya kedepan tersebut. Tidak hanya   sekedar mengambil jurusan  tersebut tapi karena benar-benar  terpanggil untuk  meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Papua khususnya di daerah yang akan dilayaninya nanti.
‘’Saya harap   jurusan yang  dipilih ini benar-benar dijiwai,’’ kata Gregorius Tuantana saat  Capping Day terhadap 43 Mahasiswa Akademi Kebidanan (Akbid) Yaleka Maro Merauke,’’   Senin (22/5).
 Mantan Sekretaris  Daerah Kabupaten Asmat ini menjelaskan kondisi pelayanan kesehatan di Papua  yang menurutnya masih jauh dari harapan. Ketika turun ke kampung-kampung saat masih bertugas di Asmat, Lanjut  Gregorius,  bangunan puskesmas di kampung-kampung cukup bagus.  Hanya saja,  tidak ada  petugas kesehatan yang melayani  di kampung-kampung.  Atas nama Pemerintah Kabupaten Merauke,  Gregorius Tuantana menyampaikan terima kasih kepada  pihak Akbid Yaleka Marauke yang  sudah meluluskan banyak tenaga-tenaga kebidanan selama ini. ‘’Kalau ini capping day ke-7, berarti sudah banyak lulusannya. Mewakili pemerintah, kami sampaikan terima kasih yang sudah  banyak membantu pemerintah dalam meningkatkan SDM  khususnya tenaga kebidanan di Merauke,’’ katanya.  
Mewakili Kepala Dinas Kesehatan, Kabid Sumber Daya Kesehatan Erni Siahaya mengungkapkan capping day  ini merupakan sebuah langkah awal  untuk menjadi tenaga kebidanan yang professional. Erni Siahaya juga menekankan agar setiap mahsiswa tersebut memiliki jiwa penolong dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
‘’Pengetahuan bukan  hanya bersumber dari  bangku kuliah saja tapi dibutuhkan keterampilan  dalam penanganan unutk interaksi dengan masyarakat. Karena di lapangan teman-teman akan berhadapan dengan dengan pasien dan keluarga pasien yang selalu cemas dan butuh pertolongan,’’   terangnya.  Yang dibutuhkan juga, tambah Erni adalah kemampuan berkomunikasi dengan  orang lain lewat seyum dan sapa. ‘’Dengan  komunikasi lewat seyum dan sapa, kadang-kadang  penyakit orang menjadi ringan bahkan menyembuhkan,’’ tandasnya.
Mewakili Direktur Akbid Yaleka Maro Merauke Yunike Laga, juga mengingatkan bahwa capping day ini menandakan sebuah tanggung jawab telah diberikan kepada setiap mahasiswa untuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan.

‘’Ini bukan sekedar seremoni  tapi mengandung makna yang sangat besar. Dimana setiap dari kita diberi tanggung jawab yang lebih besar lagi untuk menjadi bidan yang lebih professional,’’ tambahnya. (ulo) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama