Pustu Ditinggalkan Petugas Medis, Ibu Melahirkan Tak Tertolong
Robert/radar Merauke
Satu-satunya pustu yang ada di Kampung Nasem, tapi kehadiran pustu ini
tidak optimal, karena sering digembok petugasnya yang tinggal di kota.
MERAUKE- Seorang ibu hamil yang diketahui bernama Frida Samkakai menghembuskan
nafas terakhirnya usai melahirkan anak ketiganya tanpa pelayanan medis
dirumahnya, Jumat (28/4) pagi. Warga Kampung Nasem ini dinyatakan meninggal akibat mengalami pendarahan
sekitar tujuh jam lebih tidak mendapatkan pertolongan medis.
“Dia meninggal karena kehabisan
darah. Karena waktu itu, dia mengalami pendarahan usai melahirkan,” kata
Amandus Samkakai kerabat korban ketika
ditemui Radar Merauke di rumah duka, Sabtu (30/4).
Saat akan melahirkan, pihak keluarga akan membawa korban ke Pustu yang berada tak jauh dari rumah
korban. Namun pustu dalam keadaan
tertutup karena petugas tidak ada. Sehingga korban melahirkan dirumah saja.
Namun setelah melahirkan itu, korban mengalami pendarahan hingga tidak
terselamatkan.
Dikatakan, kehadiran pustu tersebut selama ini tidak berarti bagi
masyarakat setempat. Sebab, waktu libur
lebih banyak dari pada pelayanan kepada masyarakat. Bahkan pada saat kejadian,
pustu tersebut dalam keadaan digembok atau dikunci. Karena petugas medisnya
sedang tidak berada ditempat.
“Kami tidak tahu petugasnya yang mana. Karena jarang sekali dibuka.
Kadang Cuma dua kali dalam seminggu, bahkan satu bulan kadang hanya dua hari
pelayanan,” katanya.
Dijelaskan, kejadian pendarahan tanpa pelayanan tim medis bukanlah baru
pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada pertengahan April
kemarin, seorang ibu hamil juga hampir saja tidak tertolong karena tidak
ada petugas kesehatan di pustu tersebut.
“Beruntung ada istri saya yang bantu, sebenarnya istri saya bukan dukun terlatih tapi memang
biasa bantu juga kalau ada orang seperti itu,” ungkapnya.
Dirinya berharap, agar pemerintah daerah atau dinas terkait untuk segera
turun ke lokasi supaya benar-benar tahu tentang kondisi yang terjadi di Pustu
Kampung Nasem itu.
“Mungkin kalau petugasnya datang dari kabupaten barangkali baru bisa
tahu kebenarannya seperti apa,” tuturnya. (roy/ulo)
Komentar
Posting Komentar