Ratusan Calon Pedamping Bangsaku Ikut Seleksi


Robert/Radar Merauke
Geliopas Ndiken

MERAUKE-  Animo pencari kerja untuk menjadi pendamping  program membangun semua kampungku (Bangsaku)   cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan jumlah yang mengikuti seleksi  pendamping Bangsaku  yang dilaksanakan  oleh Badan Pemerintahan Kampung Kabupaten Merauke di SMK Kesehatan Kabupaten Merauke, Selasa (9/5). 
PLT Kepala Badan Pemerintahan Kampung Kabupaten Merauke Geliopas Ndiken mengatakan, jumlah yang telah mendaftar dan mengikuti seleksi administrasi  sebanyak 500-an orang. Sementara   yang akan diterima hanya 55 orang yang nantinya ditempatkan di 55 kampung lokal di Kabupaten Merauke.
“Kita ada 179 kampung. Tapi yanvg akan diterima untuk  pendamping Bangsaku ini hanya 55 orang,” kata Geliopas Ndiken ketika ditemui wartawan, sesuai kegiatannya, Selasa (9/5), kemarin.
Menurutnya, untuk penempatan tenaga pendamping yang telah dinyatakan lulus nanti, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian desa dan pemerintah daerah agar dalam penempatannya bisa dijalankan dengan kebijakan hak afermatif. Artinya penempatan para calon pendamping itu berdasarkan kebijakan otonomi daerah.
“Untuk itu, penempatannya kami akan mengutamakan kampung-kampung lokal yang ada. Karena kampung-kampung lokal ini sangat membutuhkan pendampingan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Dikatakan, selama ini penyerapan dana yang turun ke kampung-kampung lokal dinilai belum dikelola secara maksimal. Dan itu berbeda dengan kampung-kampung yang ada di daerah eks transmigrasi yang sudah mulai cukup bagus.
Karena kita lihat dengan luncurnya dana di kampung-kampung ini ada perbedaan yang sangat jauh antara kampung lokal dan kampung eks transmigrasi,” katanya.  Sebenarnya, kata dia, jumlah tenaga pendamping yang    rekrut ini belum memadai. Karena total kampung lokal  sebanyak 97. Sedangkan eks transmigrasi sebanyak 82  kampung.

“Sebenarnya masih butuh banyak pendamping. Tapi kita terbentur pada  masalah anggaran  yang terbatas,’’ tambahnya.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama