Robert/Radar Merauke
Suasana rapat koordinasi tim pengawasan orang asing (Timpora) Kabupaten Merauke di ruang rapat kantor Imigrasi Kelas II Merauke, Rabu (17/5) kemarin.

Awasi TKA Ilegal, Timpora Bentuk Pos Bersama di Perbatasan
MERAUKE- Guna mengawasih dan mengurangi tenaga kerja asing (TKA) illegal dari negara tetangga Papua New Guinea, Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kabupaten Merauke, bersepakat mendirikan pos jaga bersama di Distrik Sota.
Kepala kantor Imigrasi Kelas II Merauke, Yan Weli Wiguna, S.Sos, M.Si mengatakan pembangunan pos jaga bersama di Distrik Sota merupakan kesepakatan bersama antara, pihak pemda, imigrasi dan swasta yang tergabung dalam Timpora Kabupaten Merauke.
“Rapat timpora ini kami mengajak para anggota untuk sama-sama memikirkan solusi terbaik seperti apa. Kesepakatannya kami akan meminta kesediaan dari biro perbatasan untuk memfasilitasi terbentuknya pos bersama seperti yang ada di Sota,” kata Yan Weli Wiguna, S.Sos, M.Si kepada wartawan usai menjalani rapat koordinasi di kantor Imigrasi Kela II Merauke, Rabu (17/5) kemarin.
Dikatakan, sejauh ini pemantauan terhadap orang asing yang masuk ke wilayah Kabupaten Merauke masih cukup sulit dipantau. Hal itu sebakan karena banyaknya jalan alternative atau jalan tikus yang ditempuh masyarakat.
“Di perusahaan itu banyak juga katanya yang berasal dari PNG dan tidak dilengkapi paspor,” ujar Yan Weli Wiguna.
Menurutnya, selama ini pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin membendung masuknya warga asing dari luar wilayah Indonesia. Namun karena banyaknya jalan yang digunakan masyarakat menyebabkan petugas kesulitan untuk memantau.
“Yang seharusnya mereka masuk dan melapor ke pos-pos yang telah ditentukan melalui perjanjian bersama antara Indonesia dan PNG, Itu tidak mereka lakukan,” ucapnya.
Ditegaskan, pihaknya akan memberikan tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku apabila ada tenaga kerja asing illegal yang kedapatan bekerja di Kabupaten Merauke.
 “Kedapatan pasti ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.(roy/nik)










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Pemkab dan Adat Turun ke Kampung Nasem

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama