Seharusnya Jadi Perhatian Pemerintah
Sulo/Radar
Merauke
Moses Kaibu
Terkait
Musibah Laka Laut di Waan
MERAUKE-
Musibah kecelakaan laut yang terjadi di Distrik Waan yang merenggut nyawa
seorang tenaga pendidik beberapa hari lalu, seharusnya menjadi perhatian
pemerintah dalam menyediakan transportasi
yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut.
‘’Seharusnya
itu menjadi perhatian pemerintah,’’ kata Ketua Komisi A DPRD Kabupaten
Merauke Moses Kaibu, kepada Radar
Merauke ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Merauke, Rabu (17/5).
Politisi
Partai Gerindra ini menjelaskan, musibah yang sudah sering terjadi tersebut sudah
seharusnya cepat disikapi pemerintah dengan menyiapkan sarana transportasi yang lebih aman bagi para guru dan aparat
pemerintah lainnya yang bertugas di daerah Waan tersebut. Termasuk masyarakat.
Masalah tersebut tidak dibiarkan. ‘’Musibah
yang sering terjadi itu seakan-akan dibiarkan. Padahal inikan nasib seorang guru yang betul-betul harus
diperhatikan. Kita tidak boleh biarkan
begitu saja. Ini tanggung jawab pemerintah dan kami dari dewan untuk melihat
hal ini,’’ jelasnya.
Dikatakan,
jika masalah ini tidak segera
disikapi sementara di satu sisi ada
desakan kepada guru untuk melaksanakan
tugas dengan baik di tempat tugasnya.
Namun jika tidak disiapkan sarana transportasi yang baik maka sama dengan mempetaruhkan nyawa para guru.
‘’Kita desak
guru ke sana tapi mereka juga mempertaruhkan nyawa mereka untuk ke sana. Jadi
kita harus lihat semua itu. Kita tidak bisa asal mendesak guru ke sana. Guru
ini juga punya beban,’’ terangnya.
Terkait
dengan itu, lanjut Moses Kaibu,
pihaknya dari Komisi A akan melakukan
kunjungan kerja ke Waan untuk melihat secara
langsung kondisi lapangan sekaligus menemui
para guru yang bertugas di daerah tersebut.
Sekadar
diketahui, Minggu lalu
seorang guru bernama Imam ditemukan
meninggal setelah kapal kayu yang
digunakan dari Kimaam ke Waan di hantam ombak
setinggai 3-4 meter.
Sementara 8 lainnya berhasil
selamat.
Menurut Moses Kaibu, pada saat itu korban bersama dengan 8 orang yang selamat
tersebut menggunakan perahu buah yang
tidak bisa bermain di ombak. ‘’Satu-satunya yang bisa bermain ombak adalah speed
boat. Itu yang harus disediakan. Tapi
kalau perahu buah, itu dia tidka bisa
bermain ombak. Ketika dihantam ombak dia bisa tenggelam seperti yang sudah terjadi itu,’’ pungkasnya. (ulo)
Komentar
Posting Komentar