Seorang Warga Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Rumahnya
Sulo/Radar
Merauke
Polisi
sempat memasang police line di pintu masuk rumah seorang warga Merauke yang
ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya, di Jalan Raya Mandala, Kelurahan
Mandala-Merauke, Selasa (23/5). Namun police line ini dicabut kembali
setelah keluarga duka menolak dilakukan identifikasi dan olah TKP.
Keluarga
Menduga Korban Kena Serangan Jantung
MERAUKE- Seorang
warga Jalan Raya Mandala-Merauke yang diketahui bernama Petrus Tirtayasa
(60) ditemukan tak bernyawa di dalam
kamar rumahnya, Selasa (23/5). Belum
diketahui penyebab korban meninggal dunia. Namun pihak keluargha menduga, korban meninggal
dunia karena jantung.
‘’Kemungkinan meninggal karena jantung. Kalau mati mendadak
seperti ini biasanya jantung,’’ timpal
seorang wanita yang mengaku adik dari korban tersebut. Korban yang merupakan pemilik dari Rumah Makan
Cita Rasa ini, tinggal sendirian di dalam kamarnya. Menurut, keluarga
korban bahwa anak-anak dari korban
tinggal semua di Jawa.
‘’Anak-anaknya
tinggal semua di Jawa,’’ lanjutnya.
Sementara
itu adik korban lainnya, Sin Tirtayasa
yang berada di TKP mengaku jika korban pada Senin (22/5) masih sempat ketemu dengan
korban. Karena korban datang ke rumahnya
untuk makan malam. ‘’Dia balik ke
sini, sekitar pukul 18.00 WIT
tadi malam,’’ katanya. Pihak keluarga
korban baru mengetahui saudaranya meninggal tersebut saat salah satu
karyawan menemukan korban tak bernyawa
sekaligus melaporkan ke pihak Polres Merauke. Hanya saja saat unit Identifikasi
Rekrim Polres Merauke yang datang akan melakukan identifikasi ditolak pihak keluarga dengan
alasan pihak keluarga menerima
kematian yang dialami saudaranya
tersebut. ‘’Nanti saya yang tandatangan
pernyataan penolakan. Tidak usah olah TKP lagi. Kasihan kalau terlalu lama lagi,’’ kata Sin Tirtayasa. Penolakan ini karena pihak keluarga korban merasa lama
menunggu pihak identifikasi baru tiba di
TKP. Meninggalnya korban ini sempat
mendapat perhatian warga yang melewati jalan tersebut. Warga yang penasaran
dengan kerumuman warga kemudian datang untuk melihat langsung apa
yang terjadi. Hal ini membuat keluarga
korban sempat merasa terganggu
dan meminta Polisi menutup pintu. ‘’Kami mohon supaya pintunya ditutup. Ini
semacam kasus pembunuhan. Ini kematian
biasa,’’ kata SinTirtayasa. Atas permintaan tersebut, Polisi kemudian
menutup sementara pintu tersebut.
Polisi juga sempat memasang police line namun karena permintaan dari pihak
keluarga untuk tidak perlu dilakukan
olah TKP, sehingga pihak kepolisian mengeluarkan kembali police line yang
dipasangnya tersebut. (ulo)
Komentar
Posting Komentar