KSOP Akan Segera Tertibkan Buruh Ilegal
Sulo/Radar
Merauke
Fahrin Reza
MERAUKE- Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP)
Merauke akan segera mengambil sikap terkait dengan adanya buruh ilegal yang ada
di Pelabuhan Umum Merauke. Sebab,
jika tidak segera disikapi dan terus bertambah maka
kedepan akan sulit diatasi. Apalagi, jika
sudah membentuk komunitas baru.
‘’Kami akan
segera tertibkan terkait dengan adanya buruh ilegal yang ada di Pelabuhan
Merauke. Kalau terus dibiarkan akan bertambah banyak sehingga nantinya sulit
diatasi,’’ kata Kepala Kantor Otoritas
Pelabuhan Merauke Fahrin Reza, kepada
wartawan ditemui di ruang kerjanya, Rabu
(10/5).
Fahrin Reza menjelaskan, dirinya juga mendapat informasi terkait buruh
ilegal ini. Terkadang, lanjut Reza,
buruh ilegal ini memeras. ‘’Ini yang tidak boleh terjadi,’’
terangnya. Karena itu, sambung Fahrin
Reza, jika ada masyarakat atau
penumpang yang mengalami hal tersebut
untuk segera melaporkan ke petugas dalam hal ini KP3 Pelabuhan Merauke.
Sebenarnya,
lanjut KSOP, di Pelabuhan Merauke ada buruh legal yakni TKBM
yang setiap melaksanakan tugas menggunakan seragam. Jumlah buruh legal
ini, lanjut Fahrin Reza, 285 orang.
Untuk
menertibkan buruh ilegal yang ada di
Pelabuhan Merauke itu, jelas Fahrin Reza, pihaknya akan kerja sama dengan
stakeholder terutama dengan pihak
kepolisian dan Pelindo.
Ia juga
mengimbau kepada masyarakat khususnya pengguna jasa pelabuhan Merauke itu untuk
tidak menggunakan jasa dari buruh ilegal tersebut. ‘’Kalau tetap memaksakan, ya lapor pihak keamanan,’’ tandasnya. Secara
terpisah GM Pelindo Cabang Merauke Hidayat mengungkapkan persoalan yang terjadi
di pelabuhan Merauke tersebut merupakan tangungjawab bersama.
"Betul
Pelindo itu penyedia fasilitas. Tapi untuk aktifitas buruh atau tenaga kerja
itu, itukan ada institusi tersendirinya.
Mungkin perlu untuk semua stakeholder yang ada di pelabuhan itu
khususnya regulator KSOP mendorong untuk dilakukan dengan pihak-pihak
itu," kata Hidayat.
Dijelaskan,
pihaknya hanya selaku pengelola pelabuhan maka
kehadirannya lebih kepada menyediakan fasilitas dan sarana prasaran pelabuhan tersebut.
Sedangkan kehadiran buruh-buruh ada bidang dan institusinya masing-masing yang
mengatur.
"Mungkin
ini menjadi masukan yang penting buat kami managemen dan institusi yang ada di
pelabuhan untuk mendorong supaya sedikitkan aktivitas orang yang masuk ke dalam
pelabuhan," ujarnya.(roy/nik/ulo)
Komentar
Posting Komentar