Terminal Mobil Hilux Dikeluhkan
Robert/Radar Merauke
Terminal baru bagi mobil Hilux yang
melayani Merauke-Boven Digoel berlokasi di belakang SMPN 2 Merauke. Saat hujan
turun, lokasi ini menjadi becek dan
berlumpur sehingga menyulitkan penumpang.
Saat Hujan, Kondisi Terminal Tidak Nyaman Karena Becak dan
Berlumpur
MERAUKE-Kendaraan jenis Hilux yang
melayani rute Merauke-Asiki lanjut Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel kini
sudah aman menempati terminal baru yang berlokasi di belakang SMPN 2 Merauke. Meskipun terlihat aman, namun ternyata itu
tidak bagi penumpang yang hendak pergi maupun turun di terminal tersebut. Para
penumpang ini harus melewati jalanan yang becek dan berlumpur pada saat musim
hujan seperti yang terjadi sekarang ini.
Ditemui disela-sela kesibukannya, Koordinator
driver jurusan Merauke-Boven Digoel Edy
Latumahina mengaku sangat prihatin dengan kondisi terminal saat ini. Sebab,
meskipun terlihat aman bagi para sopir dan kendaraannya ternyata hal itu sangat
tidak nyaman bagi para penumpang. Karena mereka harus berhadapan dengan lumpur
dan becek ketika hendak melintas di sekitar terminal itu.
“Kami mau ditempatkan dimana saja
boleh-boleh saja. Tapi yang kasihan ini penumpang juga. Mereka harus berhadapan
dengan kondisi seperti ini. Becek dan berlumpur. Pokoknya cukup sengsara,” kata
Edy Latumahina ketika ditemui koran ini Baru-baru ini. Dengan kondisi terminal
bagi para sopir Merauke-Boven Digoel yang berlumpur ini, membuat para sopir
menurunkan penumpang di jalan umum. Namun ini cukup mengganggu para pengguna
jalan lain. Dengan berhentinya mobil di jalan masuk terminal baru tersebut
sering terjadi macet.
“Ada yang tetap menurunkan penumpang di dalam
terminal ini. Hanya saja kasihan kepada penumpang harus main lumpur. Karena itu
membuat teman-teman kadang menurunkan dan menaikan penumpang di jalan raya,”
katanya.
Dia berharap, kepada pemerintah
dalam hal ini Dinas Perhubungan Merauke untuk dapat memperhatikan tempat baru
sebagai terminal bagi para Sopir Merauke-Bovben Digoel tersebut.
Sebelumnya, para sopir tersebut
menempati Terminal Pasar Wamanggu
Merauke. Namun pemerintah melarang masuk
ke Terminal Wamanggu dan menempatkan di lahan kosong di belakang SMPN 2 Merauke tersebut sebagai
terminal bagi para sopir jurusan ke Boven Digoel tersebut. (roy/ulo)
Komentar
Posting Komentar