Tidak Semua Bahasa Lokal Masuk Muatan Lokal


Robert/ Radar Merauke
Albert Mouwend Gebze

Albert: Perlu Dikaji Berdasarkan Penggunaannya Supaya Tidak Terjadi Kontroversi Dikemudian Hari

MERAUKE- Wakil Ketua I Lembaga Masyarakat Adat (LMA Kabupaten Merauke Albert Moyund Gebze mengatakan perlu menilai perlu adanya kajian terlebih dahulu terkait rencana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua akan memasukan salah satu bahasa lokal sebagai muatan lokal.   Karena menurutnya, tidak semua bahasa  lokal di Papua masuk ke dalam muatan lokal.  “Tidak semua bahasa lokal  di Papua ini, khususnya di Merauke yang bahasanya punya pengaruh yang cukup luas dan berlaku untuk masyarakat lokal secara umum,” katanya ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/5).
Menurut Albert, dengan melakukan kajian terlebih dahulu maka bahasa yang diajarkan tersebut nantinya tidak ditolak atau menjadi kontroversi di tengah masyarakat yang mempelajari atau yang menggunakannya. Sebab bahasa itu sudah diambil berdasarkan pengaruhnya  dikalangan masyarakat lokal. Artinya secara umum salah satu bahasa tersebut diambil berdasarkan populasi penggunaanya oleh masyarakat lokal setempat.
“Cukup diambil salah satu atau dua saja, disesuaikan dengan tingkat penguasaan dan penggunaan bahasa itu,” katanya.
Menurut dia, dari sekian banyak bahasa lokal yang tersebar di Merauke saat ini tidak semua bahasa lokal yang berlaku secara umum. “Ada satu-satu bahasa saja yang berlaku umum. Misalnya, untuk daerah pesisir itu kita sering menggunakan bahasa Marind saja. Itu pasti dipahami oleh semua orang pesisir,” jelasnya.
Untuk itu, dia mengusulkan agar bahasa lokal yang diajarkan dalam muatan lokal nantinya cukup diambil dari dua bahasa yang mewakili setiap wilayah.  Dia meyakini, dua bahasa tersebut cukup berpengaruh dan juga berlaku secara umum di Merauke khususnya untuk masyarakat lokal.
“Saya sarankan diambil dua bahasa lokal saja. Satunya bahasa lokal dari wilayah pesisir dan satunya dari  daerah Kimaam,” tambahnya. (roy/ulo)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama

TK Maria Goretti Kunjungi Bandara Mopah

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah