Boven digoel Usulkan Perawatan Jalan Dialihkan ke Daerah

MERAUKE- Guna menjaga kualitas ruas jalan Trans Papua, Merauke-Boven Digoel, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel mengusulkan agar pembiayaan pemeliharaan ruas jalan tersebut di kelola oleh daerah.
“Jalan trans itu kondisi yang klasik ya, sejak saya kecil di Tanah Merah hingga saya jadi wakil bupati di Tanah Merah masalahnya itu-itu juga. Masalahnya sebenarnya di pengawasan. Kami dalam hal ini pemerintah daerah sudah minta kepada pemerintah pusat untuk pembiayaan pemeliharaan itu diserahkan kepada kami di daerah,” kata H. Chaerul Anwar, ST kepada wartawan belum lama ini.
Menurutnya, dengan diserahkan kepada pemerintah daerah wewenang pengawasan dan pemiliharaannya maka dipastikan lebih muda. Dan bisa diatasi lebih cepat tanpa menunggu keruskan menjadi lebih para seperti yang terjadi sekarang ini.
“Sebelum rusak parah kita sudah bisa benahi. Selama ini kita hanya sebatas menimbun, masih sebatas pengerasan belum permanen hotmiks,” ujarnya.
Dijelaskan, terkait dengan usulan Pemkab Boven itu, pemerintah pusat sudah menanggapi dengan mengirim tiga tim untuk menanggapi  usulan tersebut. Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pusat terkait tindak lanjutnya kedepan.
“Kami sudah minta dan kemarin sudah di followup oleh pak Jokowi, ada tiga tim yang datang. Kita lihat saja hasilnya nanti, kami memang belum dapat konfirmasinya,” ucapnya.
Dikatakan, kerusakan yang terjadi pada ruas jalan itu sebenarnya tidak terlau panjang. Diperkirakan sekitar satu hingga dua kilo meter dari total panjang keseluruhan dari Merauke-Tanah Merah. Namun yang menjadi masalahnya di beberapa titik kerusakan jalan yang terjadi sungguh sangat parah. Hingga menyebabkan kendaraan harus terjebak berhari-hari. Hal ini disebabkan karena kontur tanah yang berlumpur atau berair.
”Kalau kerusakan sebenarnya tidak panjang, kerusakan palingan 100 sampai 200 meter, tapi kerusakannya sangat parah.  Misalkan 100 meter tapi kalau macet orang bisa sehari-hari disitu. Kalau secara freksuensi panjang 450 km itu palingan hanya 2,3 kilo meter saja yang menagalami kerusakan,” tambahnya.(roy/nik)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TK Maria Goretti Kunjungi Bandara Mopah

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama