Pemuda Garda Terdepan Tangkal Pihak Ingin Ganti Pancasila


Sulo/Radar Merauke
Ketua KNPI Kabupaten Merauke Hendrik Mahuze


MERAUKE- Pemuda  sebagai  harapan estafet dan masa depan bangsa merupakan garda terdepan dalam menangkal  organisasi atau pihak-pihak yang ingin  merubah Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
‘’Pancasila sudah menjadi harga mati. Saya harap, pemuda menjadi garda terdepan dalam menangkal segala bentuk organisasi maupun segala bentuk yang ingin merubah Pancasila,’’ kata Ketua KNPI Kabupaten Merauke Hendrikus Mahuze, S.Sos, M.Si, pada buka puasa bersama komunitas Merauke for NKRI di rumah Ketua  Banser NU  Kabupaten Merauke Syahmuar Zein, Sabtu (3/6).
   Di Indonesia, lanjut   Hendrikus Mahuze, ada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. ‘’Keempat pilar ini  sudah menjadi harga mati bagi kita Indonesia. Tidak boleh lagi ada yang merubah keempat pilar tersebut,’’ tandasnya.
     Hendrikus Mahuze menjelaskan, saat ini ada kelompok atau pihak-pihak tertentu yang  ingin terus merubah  Pancasila sebagai Idiologi Indonesia tersebut. Sehingga sebagai warga negara  yang ada di Kabupaten Merauke harus terus menghayati dan  mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila yang terdiri dari 5 sila tersebut. 
Sementara itu, Ketua Pergerakan Merauke for Indonesia Harry Ndiken menandaskan, NKRI harga mati. ‘’Mari kita merdeka dalam bingkai  NKRI,’’ kata   Harry Ndiken . Merdeka yang dimaksud, lanjut dia, adalah bebas dari kebodohan, bebas dari kemiskinan. ‘’Itu yang paling penting. Jangan pernah   berpikir untuk merubah idiologi Pancasila dan UUD 1945,’’ tandasnya.
Harry Ndiken juga mengajak pemuda  untuk sama-sama dengan pemerintah agar nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk  pelajaran  P4 dapat dikembalikan  untuk dipelajari di sekolah. 

‘’Mungkin karena ini yang tidak ada lagi, sehingga kita meminta kepada pemerintah agar P4 ini kembali diajarkan  di sekolah mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi,’’ ajaknya. (ulo)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TK Maria Goretti Kunjungi Bandara Mopah

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama