Stok Kondom Masih Cukup Untuk Tiga Bulan Kedepan

MERAUKE- Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Merauke Tuban Sriyono mengatakan, persediaan kondom yang tersedia di KPA Merauke saat ini masih cukup digunakan untuk jangka waktu tiga bulan kedepan.
“Stok Kondom itu selalu ada ya, karena lewat dukungan Global Fun, melalui KPA Nasional makanya stok selalu ada,” kata Tuban Sriyono ketika ditemui Radar Merauke di Hotel Akad Merauke Rabu (31/5).
Menurutnya, ketersediaan kondom yang melalui global fun ini akan berakhir pada 2019 nanti. Setelah itu diharapkan KPA Merauke sudah harus bisa menyediakan dan melaksanakan kondom mandiri. “Artinya pengguna itu membeli kondom,” jelasnya.
Dikatakan, setiap lembaga-lembaga pendonor dalam mendukung program  itu ada jangka waktunya. Dimana Targetnya dengan harapan bisa mandiri. Dan tidak mungkin bergantung ke pihak luar terus.
Lebih lanjut Tuban mengatakan, sejak dua tahun terakhir ini KPA Merauke sudah berusaha untuk mandiri. Itu dibuktikan melalui kelompok-kelompok resiko tinggi sudah membeli sendiri kondom dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan yang tersedia di apotik.
“Kelompok waria, PSK. Jadi itu semua kelompok resiko tinggi,” bebernya.
Dijelaskan, untuk mendapatkan kondom itu nantinya para pelanggan bisa langsung membeli kondom di KPA kabupaten. Tentunya harga kondom ini dipastikan bisa dijangkau oleh masyarakat Merauke.
“Selama ini kalau kondom dari KPAN dan  dari BKKN itu dibawa ke KPA, jadi KPA itu menjadi gudang kondom. Nanti kami akan mendistribusikan ke agen dan agen akan disalurkan lagi ke otlet yang ada hingga ke pengguna,” jelasnya.
Menurutnya, sejauh ini penggunaan kondom di Merauke cukup tinggi. Namun yang belum bisa dipastikan jumlahnya itu adalah kondom yang dibeli langsung oleh masyarakat ke apotik atau penyedia lainnya.
“Kita juga masih berpikir apakah kami masih bekerjasama dengan apotik atau tidak. Karena rata-rata apotik ini menyediakan kondom,” pungkasnya. (roy)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TK Maria Goretti Kunjungi Bandara Mopah

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama