Tidak Boleh Ada Pungutan Masuk Tahun Ajaran Baru

MERAUKE-  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke Felix Liem Gebze, S.Pd, M.Pd, menengaskan dirinya sudah menyampaikan secara tegas kepada para kepala sekolah untuk tidak melakukan pungutan  masuk tahun ajaran baru.
‘’Saya sudah tegaskan kepada kepala sekolah baik itu negeri maupun swasta untuk tidak melakukan pungutan masuk tahun ajaran baru,’’kata  Felix Liem Gebze, kepada Radar Merauke, Rabu (31/5).  Hal ini dikatakan  Felix Liem Gebze terkait dengan informasi adanya sekolah di Merauke yang mewajibkan orang tua membayar uang masuk diatas Rp 10 juta bagi calon siswa baru. 
Menurut  Felix Liem Gebze,  kalau ada pungutan untuk pakaian agar di sekolah tersebut seragam maka harus dibicarakan dengan orang tua melalui komite sekolah,  terkait harga dari seragam tersebut.
 ‘’Jangan sampai  harga dari seragam sekolah itu membebani para orang tua. Dalam arti,  harga seragam diluar kewajaran,’’ terangnya.
Namun jika ada pungutan  diluar seragam itu dengan berbagai alasan  misalnya peningkatan mutu pendidikan atau  untuk pembangunan, kata  Felix Liem Gebze, tidak diperbolehkan. Jika ada sekolah yang melakukan pungutan, lanjutnya, lebih baik orang tua melaporkan  masalah tersebut ke  Satuan Tugas Sapuh Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli).
‘’Kalau ada sekolah yang   melakukan pungutan seperti itu, maka orang tua bisa melaporkan ke Satgas Saber Pungli. Kan Satgas Saber Pungli sudah dibentuk,’’   tandasnya.
   Felix  Liem menjelaskan, setiap sekolah  sudah mendapatkan dana BOS dan BOP dari pemerintah, sehingga tidak boleh lagi ada pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah. 

‘’Kalau memang  mau melakukan pungutan, maka jangan terima  terima dana BOS atau BOP. Kalau memang mau lakukan pungutan laporkan kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke. Dari laporan itu  kita akan kaji,’’ terangnya. (ulo) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TK Maria Goretti Kunjungi Bandara Mopah

Dua Bahasa Lokal di Merauke Terancam Punah

Letkol Heri Krisdianto: Proxiwor Musuh Bersama